Bersama temannya, PR (23), dia dipukuli saat ditangkap. Bahkan mereka ditendang petugas. Mereka pun trauma.
"Sekarang kita cari aman aja, Bang. Biasanya mereka (Satpol PP) razia pas sore, atau pas jalanan sepi. Jadi kalau udah jam 11-an, ya udah kita selesai (mengamen)," kata HR.
Dia menuturkan, kehidupan mereka di jalanan memang keras. Tetapi perlakuan yang mereka terima sudah kelewat batas.
"Ya kita kan nggak pernah maksa, Bang. Kalau pas ngamen nih ya, kalau udah nggak dikasih, ya udah kita jalan lagi," kata HR.
"Kita juga kalau ada kerjaan lain, nggak bakal nyilver kayak gini, Bang," kata dia.
Sementara itu, hingga berita ini dibuat Kepala Satpol PP Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki belum bisa dikonfirmasi terkait dugaan kekerasan yang dialami kedua korban.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung masih menelusuri kasus dugaan kekerasan terhadap manusia silver saat razia Satpol PP.
Penanggung jawab (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandar Lampung, Khaidarmansyah mengatakan, penelusuran itu untuk mencari kebenaran atas dugaan kekerasan tersebut.
"Kita masih cari kebenarannya, ada atau tidak (peristiwa kekerasan) itu," kata Khaidarmansyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.