"Ketika positif TB, petugas akan jemput ke rumah warga atau pasien yang datang sendiri ke puskesmas untuk mendapatkan pengobatan gratis sampai sembuh," jelas Sarip.
Berdasarkan data pada tahun 2021, total TBC terkonfirmasi 478 kasus, sedangkan tahun 2022 per bulan Desember total kasus 763.
Sementara, pada beberapa tahun terakhir, Kecamatan Sumbawa memiliki angka tertinggi kasus TBC. Ada banyak faktor yang memengaruhinya, antara lain kepadatan penduduk dan tingginya mobilitas.
Baca juga: Selama 2022, 2 Kasus Campak pada Anak Ditemukan di Sumbawa
Penularan TBC lewat droplet udara juga mudah terjadi saat masyarakat berinteraksi di ruang publik tanpa menerapkan protokol kesehatan.
Menurut Sarip, butuh kepedulian semua pihak agar standar protokol kesehatan pada Covid-19 digunakan dalam eliminasi TBC, di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
Selain itu, masyarakat juga harus rutin memeriksa kesehatan ke faskes. Hal itu karena ada jenis TBC laten, yaitu tidak ada gejala tetapi ada bakteri di tubuhnya. Hal itu harus diobati sebelum menular ke orang lain.
“Pasien yang sudah sembuh, tidak akan menularkan lagi. Dan fase pengobatan selama 6 bulan itu, ada fase intensif dan aktif pada pasien. 2 bulan minum obat, pemeriksaan skrotum, tapi harus tetap minum obat selama 6 bulan,” ujar Sarip.
“Kendala yang kita hadapi, banyak pasien putus minum obat setelah 2 bulan karena merasa sembuh, padahal belum," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.