SUMBAWA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat, selama tahun 2022, ada dua kasus campak pada anak.
Kasus campak ini ditemukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Lenangguar dan Kecamatan Sumbawa.
"Ada dua kasus selama tahun 2022," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Junaedi, Senin (23/1/2023).
Baca juga: Cabuli 4 Pelajar yang Sedang Nongkrong di Pantai, Pria di Sumbawa Ditangkap
Menurut Junaedi, campak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari famili Paramyxovirus seperti rubella.
Pihaknya sudah meminta kader posyandu untuk gencar sosialisasi tentang pencegahan penyakit menular.
Baca juga: Remaja di Sumbawa Diburu Polisi Usai Diduga Perkosa Tetangga Seumur
"Kami sudah meminta petugas dan kader posyandu agar gencar sosialisasi penyakit menular yang bisa dicegah dengan imunisasi di lapangan," ujar Junaedi.
Dengan imunisasi rutin lengkap, kata Junaedi, anak dapat terhindar dari penyakit seperti campak, polio, hepatitis, difteri, pertusis dan lainnya.
"Cakupan imunisasi rutin lengkap harus didapatkan oleh semua anak agar terhindar dari penyakit," harap Junaedi.
Junaedi menyebut, cakupan imunisasi saat bulan imunisasi anak nasional di Kabupaten Sumbawa sudah cukup bagus dan sesuai target. Pada tahun 2023 ini, pihaknya akan tetap memantau cakupan imunisasi lengkap pada anak.
"Saya imbau orangtua agar berhati-hati jika ada gejala penyakit campak pada anak seperti bintik merah disertai demam. Apabila ada tanda segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat," kata Junaedi.
Pihaknya juga meminta agar petugas Puskesmas dan rumah sakit bersiap siaga jika ada temuan kasus campak pada anak di wilayahnya agar segera memberikan pertolongan maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.