KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 252 ternak babi di Nusa Tenggara Timur (NTT), mati mendadak.
Ratusan babi yang mati itu tersebar di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, dan Kabupaten Flores Timur.
Baca juga: 5 Babi di Sikka Positif ASF, Bupati: Awasi Aktivitas Masuk dan Keluar Babi
"Data itu kita himpun dari tanggal 18 Januari 2023 sampai 24 Januari 2023," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi NTT Melky Angsar, kepada Kompas.com, Rabu (25/1/2023).
Melky memerinci, jumlah babi yang mati paling banyak di Kabupaten Kupang yakni 75 ekor, Kabupaten Sikka 42 ekor, Kabupaten Ende 41 ekor, Kabupaten Flores Timur 33 ekor, Kabupaten Sumba Barat Daya 22 ekor, dan Kota Kupang 19 orang.
"Khusus untuk Kota Kupang, datanya itu akumulasi dari 21 Desember 2022 sampai 18 Januari 2023," kata Melky.
Menurut Melky, babi yang terkonfirmasi mati akibat african swine fever (ASF) berasal dari Kecamatan Kupang Tengah di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Flores Timur.
Meski begitu, kata Melky, babi yang mati di kabupaten lainnya didiagnosa klinis mengarah ke ASF.
Baca juga: Cegah ASF, Pemkab Nagekeo Tolak Bantuan Babi dari Kementan
Pemeriksaan sampel darah babi yang positif ASF itu telah diuji di Laboratorium Kesehatan Hewan Oesapa, Kota Kupang dan juga Balai Besar Veteriner Denpasar, Bali.
"Hingga saat ini, kita masih terus menghimpun data jumlah babi yang mati di semua kabupaten dan kota di NTT," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.