Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-kerusuhan di PT GNI, Perusahaan Penuhi Tuntutan Karyawan

Kompas.com - 25/01/2023, 07:43 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MOROWALI UTARA, KOMPAS.com - Situasi perusahaan semakin kondusif, pasca-kerusuhan antarkaryawan di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Dua minggu setelah bentrokan, pihak perusahaan mulai berbenah. Salah satunya memenuhi tuntutan karyawan akan adanya alat pelindung diri (APD) untuk keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Baca juga: Bahlil Soal Ricuh di PT GNI: Tidak Usah Saling Menyalahkan, Kita Cari Solusinya

Head of Human Resource and General Affair (HRGA) PT GNI Muknis Basri Assegaf mengatakan, APD yang datang lebih kurang ada 11.000.

"APD berupa baju, helm, dan lain-lain sudah datang, dan sedang kami data karyawan-karyawan yang membutuhkan. Baik karyawan baru maupun karyawan lama yang sudah harus mendapatkan menggantian yang baru," kata Muknis, Selasa (24/1/2023).

"Sepatu safety juga untuk data segera kami penuhi, yang jelas sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan karyawan baru ataupun karyawan lama yang membutuhkan pergantian," ujarnya.

"Termasuk soal sirkulasi udara yang diminta dalam tuntutan aksi yang lalu juga sudah datang hanya saja masih nunggu proses administrasi kemudian akan segera dipasang dalam minggu ini dan mungkin minggu depan sudah bisa mulai satu per satu dipasang," lanjutnya.

"Sebagai tanggung jawab, kita ingin menunjukkan bahwa PT. GNI berkomitmet untuk selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja para karyawan untuk dapat terpenuhi dan terlaksana dengan baik, dan berharap situasi kembali kondusif," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, terjadi bentrok antarkaryawan PT GNI, Sabtu 14 Januari 2023. Dua orang tewas dalam bentrokan itu.

Aksi pembakaran terhadap fasilitas perusahaan juga terjadi saat itu. Sejumlah orang yang terlibat dalam kekacauan itu sudah ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Baca juga: Kerusuhan di PT. GNI Lampu Kuning bagi Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com