Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pisang Goreng Beracun di Lampung, 3 Orang Tewas, 4 Dirawat

Kompas.com - 22/01/2023, 07:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak tiga orang di Kecamatan Punggur, Lampung Tengah diduga keracunan pisang goreng saat takziah ke rumah kerabat mereka.

Sementara empat orang lainnya dirawat di RSUD Ahmad Yani Metro. Tiga orang yang tewas adalah D (80), T (80) dan N (37).

Sementara empat korban yang selamat adalah S (39), AS (66), J (42) dan AJ (36).

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (17/1/2023) di Kampung Toto Katong, Kecamatan Punggur.

Saat itu lima korban yang masih satu keluarga takziah ke rumah D dan T, pasangan suami istri yang meninggal dunia. Diduga D dan T juga meninggal karena keracunan.

Baca juga: 1 Keluarga di Lampung Keracunan Pisang Goreng, Polisi: Terjadi Saat Takziah ke Keluarga yang Meninggal Keracunan

Di lokasi, mereka mencicipi pisang goreng yang ada di rumah. Hal tersebut diungkapkan salah satu korban, AJ (36).

"Awalnya datang ke acara takziah almarhum D dan T, kemudian saya bersama 5 orang ke bagian belakang rumah (dapur), dan di sana ternyata ada pisang goreng," kata dia.

Saat itu ada lima korban yang mencicipi pisang goreng tersebut.

"Kemudian kami berlima sama-sama mencicipi pisang goreng itu, posisinya sudah dingin saat itu," imbuhnya.

Menurut A, ia hanya sedikit mengigit pisang goreng dan karena rasanya pahit, ia pun langsung meludahkan pisang goreng tersebut.

"Karena rasanya pahit sekali, jadi saya ludahkan lagi, mungkin memang ada yang sempat tertelan," bebernya.

Baca juga: 5 Orang Keracunan Pisang Goreng di Lampung Ternyata Masih 1 Keluarga, 1 Orang Tewas

Meski tak sampai menelan langsung, dirinya bersama keempat orang saudaranya mengalami gejala keringat berlebih dan pusing.

"Bahkan ada yang sampai muntah dan kejang saat itu, sekitar 15 menit setelah memakan pisang goreng itu," ungkapnya.

Saat ini ia mengaku sudah membaik dan tidak mengetahui apa penyebab sebenarnya.

"Sudah mulai membaik, tapi masih terasa sedikit sakit di bagian perut saja," ujar AJ saat ditemui Tribun Lampung, Kamis (19/1/2023) di RSUD Metro.

Diduga adonan tercampur obat rumput

Sementara itu Camat Punggur, Sukistoro mengatalan pihak RS telah melakukan otopsi luar korban yang meninggal.

Hasilnya adalah tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh semua korban.

"Pihak medis sudah tetapkan hasil otopsi luar malam itu juga," kata Sukistoro.

Dikutip dari Tribun Lampung, pisang goreng yang dimakan diduga adonannya tercampur dengan obat pembasmi rumput atau herbisida.

Baca juga: Kronologi 3 Warga di Lampung Tengah Tewas Keracunan Pisang Goreng, Diduga Ini Penyebabnya

"Diduga ada unsur ketidaksengajaan dalam pengolahan pisang goreng, mengingat usia pasutri sudah tua," katanya.

Sementara itu Polres Lampung sedang menguji sisa pisang goreng dan peralatan masak yang menyebabkan tujuh orang keracunan.

"Dugaan tersebut sedang kita uji di laboratorium, terkait pisang goreng sisa dan peralatan masak yang digunakan korban," kata Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah AKP Edi Qorinas, Sabtu (21/1/2023).

Dari hasil uji laboratorium, akan diperoleh data spesifik kandungan zat yang terdapat di pisang goreng dan peralatan masak yang menyebabkan adanya racun.

"Hasil uji lab memakan waktu 7 hari dari hari selasa. Selebihnya, dari olah TKP kami belum menemukan tanda upaya pembunuhan," kata Kasat Reskrim.

Baca juga: Begini Skenario Pembunuhan Berantai Bekasi Cianjur, Ada Tersangka Pura-pura Keracunan

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tri Purna Jaya | Editor : Gloria Setyvani Putri), TribunLampung.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com