Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Selamatkan Balita yang Tenggelam di Kolam Ikan, Sang Ayah Kehabisan Bensin saat Naik Motor ke Puskesmas

Kompas.com - 21/01/2023, 22:24 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - EA, seorang balita berusia 3 tahun ditemukan tenggelam di kolam ikan halaman rumah.

Saat ditemukan, sang ayah sempat berusaha menyelamatkan korban dengan membawa ke puskesmas terdekat menggunakan sepeda motor.

Namun, belum sempat tiba di lokasi, sepeda motor sang ayah sempat mogok di tengah perjalanan karena kehabisan bensin.

Kemudian saat di cek, nyawa balita tersebut sudah tidak tertolong.

Baca juga: Bermain di Luar Rumah Usai Makan Siang, Seorang Balita Ditemukan Tewas di Kolam

Kronologi kejadian

Polisi mengungkapkan kronologi kejadian tersebut.

Peristiwa itu terjadi di Desa Wajegeseng, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah pada Kamis (19/1/2023).

Kapolsek Kopang AKP Suherdi menyampaikan, insiden tersebut terjadi saat korban makan siang bersama kakak dan orang tuanya.

"Setelah selesai makan korban keluar rumah untuk bermain sedangkan ayahnya membersihkan bekas makan anaknya dan beres-beres rumah" kata dia, Sabtu.

Sekitar 20 menit kemudian, sang ayah keluar rumah untuk mencari anaknya di sekitar rumah namun tidak ditemukan.

Dia berusaha mencari lagi dan korban ditemukan dalam keadaan mengapung dengan posisi telungkup di dalam kolam kecil depan rumah mereka.

"Kedalaman kolam tersebut ±70 cm dan luas ± 2 meter" jelas dia.

Korban meninggal

Kemudian orangtua korban berteriak meminta tolong dan langsung mengangkat korban lalu membawanya ke Puskesmas Wajageseng.

Namun dalam perjalanan sepeda motor yang digunakan kehabisan bensin dan korban tidak ada tanda kehidupan sama sekali.

Sehingga orangtua korban kembali membawanya pulang.

Setelah menerima laporan, polisi melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi.

Orangtua korban menerima kejadian tersebut sebagai sebuah musibah dan menolak dilakukan outopsi yang dibuktikan dengan menandatangani surat pernyataan penolakan.

Baca juga: Fakta Seekor Buaya Bawa Jasad Balita yang Tewas Tenggelam, Ditarik hingga ke Tepi Sungai Mahakam

Sementara, ibu korban bekerja menjadi TKW di Singapura sekitar 1 tahun.

Karena kejadian tersebut diketahui ibu korban akan pulang ke Lombok.

Berdasarkan pengakuan orangtua korban, kolam ikan tersebut dibuat sementara dipergunakan sebagai tempat kebutuhan sehari-hari untuk mencuci piring dan pakaian.

"Korban merupakan 2 bersaudara dan tinggal bersama ayahnya" ungkap dia.

Sumber: TribunLombok.com, Kompas.com (Penulis Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com