Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo
Wadan Kodiklatad

Wakil Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat

Prioritas Jawa Barat 2023

Kompas.com - 20/01/2023, 12:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TAHUN 2023 sudah dimasuki. Sejumlah harapan dan semangat positif sudah terlihat, tetapi beberapa persoalan masih tetap harus diselesaikan.

Keduanya berkelindan, sebuah dinamika alamiah dalam rantai kehidupan bermasyarakat. Apalagi 2024 adalah masanya pesta demokrasi, pemilu menentukan pemimpin bangsa. Riuh rendah politik akan menabuhkan genderangnya di 2023 ini.

Jawa Barat sebagai provinsi terpadat dan wilayah penuh kreatifitas, termasuk daerah magnit bagi penduduk lain, mengalami hal sama.

Pertumbuhan ekonomi kreatif terus menggeliat seiring pandemi sudah dianggap berlalu. Walau di penghujung 2022 didera bencana, tapi optimisme harus tetap ada, sembari bersiap menjalani dinamika lain di 2023.

Gubernur Lemhanas (Wijoyanto, 2022) sudah memprediksi bahwa ada tiga aspek tantangan penting, yaitu politik identitas, misinformasi, dan hate speech (ujaran kebencian).

Tiga hal ini akan mendominasi tahun ini, yang disebabkan pertarungan politik pada 2024.

Sementara dari sisi ekonomi, Sri Mulyani sudah memprediksi bahwa kisruh Rusia-Ukraina tetap jadi momok yang berefek pada rantai pasokan dan distribusi energi serta sumber daya alam di seluruh dunia.

Resesi global masih menghantui, inflasi bisa jadi meningkat. Efeknya adalah pada stabilitas ekonomi, sosial, dan politik. Artinya, tantangan kedepan tak jauh dari soal politik, energi, dan termasuk ketahanan pangan.

Jawa Barat, sekali lagi adalah daerah yang perlu bersiap-siap. Ini adalah wilayah kunci, mata pilih terbesar, penyangga pusat kekuasaan, sekaligus barometer stabilitas ekonomi nasional.

Tiga aspek di atas (politik, energi, ketahanan pangan) menjadi perhatian serius, termasuk pada jajaran Kodam Siliwangi, lembaga pertahanan negara terdepan di Bumi Sangkuriang ini.

Karena itu, fokus Kodam Siliwangi tahun ini terpatri pada dua aspek, yaitu penguatan secara nyata pada basis dan memastikan profesionalitas prajurit di tataran internal. Keduanya akan berinteraksi dalam satu rantai tak terpisahkan.

Lantas apa yang harus dipersiapkan?

Pertama, mengangkat dan melakukan legalisasi terhadap semua potensi dan kreatifitas yang sudah dilakukan baik oleh masyarakat ataupun prajurit. Kenapa ini penting?

Tahun 2022 kita sudah mendorong ragam inovasi di semua sektor, banyak yang muncul dan memang sangat potensial.

Tahun ini, semua harus memiliki kekuatan secara hukum, legalitas, pengakuan negara terhadap hak kekayaan intelektual.

Masyarakat yang sudah mematenkan kekayaan intelektualnya akan memiliki rasa percaya diri kuat dan secara hukum dilindungi.

Riuh rendah politik, pertarungan wacana, sebaran hoax akan bisa diminimalisir jika masyarakat sudah memiliki rasa percaya diri pada kekuatannya sendiri. Ini berkorelasi dengan tindakan “Aksi Nyata”.

Publik akan bisa menegaskan kekuatannya dengan berkata, “Anda boleh bicara apa saja, tapi apa kiprah nyata yang sudah dilakukan?”

Kita melihat bahwa publik punya kemampuan dan banyak inovasi sudah dibuat, mulai dari siasat mengatasi kesulitan energi, pangan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya. Semua potensi itu kita angkat dan fasilitasi.

Kedua, optimalisasi program ketahanan pangan. Ini berlanjut dari program kekayaan intelektual. Sektor pangan akan jadi sangat penting karena ini kebutuhan dasar, sementara resesi global sudah menghadang.

Lahan-lahan terlantar, kritis, atau bermasalah secara sosial dan bahkan hukum, kita coba jembatani.

Ajaklah masyarakat untuk percaya diri, kembangkan inovasi, tapi tetap ramah lingkungan. Kretifitas pada level UMKM difasilitasi dan didorong secara maksimal.

Perkuat yang lemah, dan fasilitasi. Mereka mampu, tapi mereka membutuhkan kehadiran negara di aktifitasnya.

TNI yang memandang rakyat adalah basis, harus masuk ke ranah itu. Program “Maung Benahi Lahan” adalah salah satu wujud nyata, kebun jagung adalah konkretnya, dan teknologi terapan sebagai fasilitasnya.

Ketiga, mewujudkan ketahanan energi berbasis masalah. Apa suplai terbesar Jawa Barat yang selama ini tak terkelola dengan baik? Itulah sampah.

Laporan opendata dari Pemrov Jawa Barat menyebutkan indeks kualitas air hanya di posisi 43,09.

Penyumbang terbesar adalah sampah, dan sumbangan sampah terbesar adalah sampah makanan. Ini problem yang wajar pada daerah dengan populasi besar.

Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah pembenahan di hilir dan penyadaran ke hulu. Ke hilir solusinya adalah teknologi terapan, memaksimalkan potensi sampah menjadi bahan berguna, salah satunya jadi energi.

Di hulu sadarkan dan ingatkan serta fasilitasi masyarakat agar disiplin dalam pengelolaan.

Jejaring Kodam Siliwangi, tentunya mampu melakukan ini. Teknologi sudah ada, tinggal kita luaskan dan maksimalkan, bentuk komunitas, jaga dan kawal, serta dampingi. Berhasilkah? Harus optimistis.

Kelima, profesionalitas prajurit adalah mutlak. Prajurit adalah gatra pertahanan terdepan. Mereka tidak hanya bicara soal tempur ala militer, tapi juga “bertempur” dengan masalah di masyarakat.

Prajurit profesional adalah prajurit yang memiliki moral, semangat pengabdian dan disiplin tinggi, bertanggung jawab serta menjunjung tinggi kehormatan militer.

Kualitas personal dan kesatuan akan selalu ditingkatkan, diperkuat sesuai kondisi kekinian. Pola konvensional yang berpadu dengan tantangan era digital.

Oleh karena itu, modernisasi segala aspek baik sarana prasarana, termasuk modernisasi pola berpikir akan ditanamkan.

Kendati berada pada tahun politik, tapi TNI tidak berpolitik. TNI hanya mengikuti dan mengawal politik yang sudah ditetapkan oleh negara.

Untuk itu, jangan sampai ada yang mengotak atik dan memprovokasi. Kodam Siliwangi untuk wilayah Jawa Barat akan serius mengawal ini.

Akhirnya, sebagaimana ditekankan oleh Gubernur Lemhanas maka, tiga tantangan besar (politik identitas, misinformasi, hate speech), bisa diminimalisasi.

Kita percaya, jika publik sudah sibuk dengan urusan domestiknya sendiri, akan kuat dengan sendirinya. Gaduh-gaduh politik biarlah selesai di ranah politik, tapi gaduh-gaduh soal ekonomi, pangan, lingkungan, itu adalah urusan kami.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit.

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit.

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com