Umar menjelaskan, pelaku pertama kali memukul bagian samping kepalanya.
Lalu, sejumlah pukulan lain mendarat di kepala bagian atas.
"Waktu pertama kali kena pukul, saya merasakan sakit," imbuhnya.
Umar yang tak punya cukup tenaga untuk melawan, hanya bisa bertahan menggunakan kedua tangannya untuk melindungi kepala dari pukulan tersebut.
"Saya tidak bisa apa-apa. Hanya berusaha melindungi kepala dengan kedua tangan saya," jelasnya.
Lantas dia pun terjatuh di teras rumahnya dengan kondisi darah telah mengucur dari kepalanya.
Bahkan, dia sempat berpikir jika pelaku akan menghabisinya di tempat.
Saat dalam keadaan tak berdaya, pelaku langsung kabur dengan membawa handphone milik Umar yang terjatuh di lantai akibat menahan serangan brutal pelaku.
"Pelaku kabur ke jalan raya. Handphone saya juga diambil," paparnya.
Baca juga: Seorang Tersangka Kasus Penganiayaan Santri Ponpes Gontor Ditahan di Rutan Ponorogo
Mengetahui dirinya telah bersimbah darah, Umar pun segera meminta pertolongan warga.
Menurut dia, keadaan di sekitar rumahnya sepi sehingga pelaku bebas melakukan aksinya.
"Waktu itu sepi. Tapi biasanya di sini ramai. Karena ada anak magang di bengkel," sambung Umar.
Atas kejadian tersebut, Umar mengalami luka cukup serius di bagian kepala.
Ada empat jahitan dan beberapa luka goresan di kepala Umar.
Tangan kiri Umar juga mengalami patah tulang akibat melindungi kepala dari pukulan pistol milik pelaku.