Sementara itu, salah satu warga Ngaliyan, Yuliana mengaku belum mengetahui soal rencana pembelian gas elpiji 3 kilogram menggunakan KTP.
"Sekarang saya kalau beli masih seperti biasa," paparnya.
Untuk itu, dia belum bisa berkomentar lebih banyak. Dia hanya berharap, kebijakan tersebut bisa berdampak baik dan memudahkan masyarakat.
"Kalau memang lebih baik seperti itu ya tidak apa-apa," ujar Yuliana.
Baca juga: Warung Kecil Tak Bisa Jual Gas 3 Kg, Warga: Kalau Kehabisan Pas Malam Gimana?
Diberitakan sebelumnya, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengatakan, uji coba tersebut sudah dimulai sejak tahun lalu.
"Yang kami uji coba ada 30 agen dan 59 pangkalan," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com.
Dia menjelaskan, untuk cara pembelian gas elpiji 3 kilogram warga hanya perlu menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada penjual baik agen maupun pangkalan.
"Nanti yang memasukkan data ke aplikasi MyPertamina merupakan petugas itu," paparnya.
Setelah warga menunjukkan KTP, baik agen maupun pangkalan akan meng-input data secara digital. NIK warga yang mendaftar akan dicocokkan.
"Jadi data kita juga sinkron dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)," imbuhnya.
Brasto menambahkan, mekanisme pembelian gas elpiji 3 kilogram menggunakan KTP dan Mypertamina agar penyaluran subsidi bisa tepat.
"Jadi agar tepat sasaran juga. Tentunya ini akan lebih rapi pendataannya," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.