Menurut Erley, warga yang telah kembali ke desa banyak dari mereka tidak langsung tinggal di rumahnya karena rumahnya rusak.
Sebagian dari mereka yang telah kembali memilih mengungsi ke rumah kerabatnya yang rumahnya tidak rusak.
“Selain karena banyak rumah warga yang rusak, warga belum berani kembali karena hingga kini kita di sini masih terus merasakan gempa susulan jadi mereka khawatir, masih trauma. Saya sendiri tinggal di rumah keponakan saya karena rumah saya juga rusak, tapi saat samam saya tidurnya di teras rumah bukan di kamar,” ungkapnya.
Baca juga: Warga Dilarang Kunjungi Lokasi Kawah Berlumpur di Pulau Kawaba Tanimbar Maluku
Ia mengaku meski telah kembali ke desa tetapi istri dan anaknya masih tetap berada di lokasi pengungsian.
“Di sini saya hanya dengan anak saya yang tua, umurnya masih 9 tahun, istri masih di lokasi pengungsian,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.