Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Erupsi Gunung Marapi Sampai ke Rumah Warga, Bupati Tanah Datar Minta Masyarakat Waspada

Kompas.com - 11/01/2023, 16:58 WIB
Perdana Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Abu erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, mencapai permukiman warga di Sungai Tarab. Karenanya, Bupati Tanah Datar, Eka Putra meminta masyarakat tetap tenang, namun waspada. 

"Tetap tenang, tidak panik, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Marapi dan harap selalu berkoordinasi dengan BPBD, PVMBG, KSDA Sumatera Barat dan mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar," kata Eka yang dihubungi Kompas.com, Rabu (11/1/2023).

Eka meminta warga memakai masker saat berada di luar rumah apabila terjadi pencemaran udara akibat abu vulkanik.

Baca juga: Gunung Marapi Sumbar Kembali Alami Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik hingga 800 Meter

"Mencuci bersih sayuran dan buah-buah sebelum dikonsumsi serta menutup tempat penampungan air bersih agar terhindar dari debu vulkanik," ujar Eka.

Eka juga sudah menginstruksikan kepada Kepala OPD terkait untuk dapat segera melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Yakni segera menyiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk rencana kontijensi dan mitigasi erupsi Gunung Marapi.

Selanjutnya, kepada Camat dan Wali Nagari untuk melakukan pengawasan kepada masyarakat terhadap dampak dari pada erupsi Gunung Marapi.

"Selalu waspada apabila sewaktu-waktu terjadi letusan Gunung Marapi disertai semburan abu vulkanik dan lontaran batu pijar," kata Eka.

Sebelumnya diberitakan, dampak erupsi Gunung Marapi membuat abu vulkanik sampai ke rumah warga, Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Terdampak Abu Erupsi Gunung Marapi, Warga Tanah Datar Minta Bantuan Masker

Abu vulkanik itu sampai di pemukiman warga di zona merah, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

"Akibat erupsi tadi pagi dilaporkan abu vulkaniknya sampai ke rumah warga di Sungai Tarab. Abunya tipis," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar, Yusnen yang dihubungi Kompas.com, Rabu.

Yusnen menyebutkan, kendati abunya tipis, namun bisa berbahaya bagi warga sehingga pihaknya telah mengimbau masyarakat agar menggunakan masker.

"Kemudian sayur-sayuran yang dipanen dan mau dimakan mesti dicuci sampai bersih," kata Yusnen.

Yusnen mengatakan pihaknya telah mengambil langkah antisipasi seperti menyiapkan tenda, masker dan lainnya jika sewaktu-waktu warga wajib diungsikan.

"Kita juga terus berkoordinasi dengan PVMBG untuk langkah antisipasinya," kata Yusnen.

Seperti diketahui, Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi dengan melontarkan abu vulkanik hingga 800 meter, Rabu (11/1/2023) pukul 08.25 WIB.

Ketinggian abu ini lebih besar dibandingkan erupsi sebelumnya yang hanya rata-rata 300-500 meter.

"Benar. Erupsi tadi pagi pukul 08.25 WIB dengan ketinggian abu hingga 800 meter," kata Koordinator Kelompok Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Oktory Prambada yang dihubungi Kompas.com, Rabu (11/1/2023).

Oktory mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan tenggara.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 8 mm dan durasi sementara ini 2 menit 2 detik," kata Oktory.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com