Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas LHK: Selama 4 Tahun, 2 Juta Ton Sampah Tidak Terkelola di NTB

Kompas.com - 11/01/2023, 15:42 WIB
Idham Khalid,
Krisiandi

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Sebanyak 2 juta ton sampah di Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak terkelola selam 4 tahun terakhir.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB  Julmansyah, Rabu (11/1/2023)

"Selama 4 tahun progam Zero Waste NTB Gemilang ada sekitar 3,9 juta ton sampah di NTB. Hanya 1,9 juta ton yang terkelola atau tertangani di TPA. Jadi ada 2 juta ton di belum terkelola dengan baik," kata Julmansyah.

Julmansyah mengaku bahwa selama 4 tahun kepemimpinan Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalilah, Program Zero Waste belum mampu menangani persoalan sampah rumah tangga.

Baca juga: Sungai Tercemar Mikroplastik, DLHK NTB Minta Pemkab dan Pemkot Terbitkan Regulasi Pembatasan Plastik Sekali Pakai

Untuk itu, program ini kini dikhususkan untuk penanganan sampah rumah tangga.

"Program Zero Waste tetap digalakan untuk penanganan sampah rumah tangga mengurangi jumlah sampah kita di NTB," kata Julmansyah.

Dalam rangka upaya mengurangi jumlah sampah di NTB, Pemprov saat ini sedang melakukan kajian bersama 10 kabupaten/kota di NTB untuk membuat regulasi pengurangan sampah di provinsi tersebut.

"Kemarin kita diskusi via Zoom dengan seluruh DLH kabupaten kota agar praktek kebijakan pengurangan sampah bisa segera kita buat," kata Julmansyah.

Dirinya mengakui, sampah yang tidak dikelola dengan baik itu rupanya mengalami kendala pada saat proses pilah sampah sebelum masuk ke TPA.

Menurutnya pemilahan sampah seharusnya dilakukan sebelum masuk ke TPA.

"Ini yang masih menjadi pekerjaan rumah yang berat seperti ini, Zero Waste itu tetap kita butuhkan. Bayangkan jika tidak ada Program NTB Zero Waste. Bagaimana sampah kita?" ujarnya.

Direktur Utama Wahana Lingkungan Hidup Provinsi NTB Amry Nuryadin mengatakan, pengelolaan sampah di masing-masing tingkat desa dan kelurahan perlu ditingkatkan, sehingga sampah bisa dikelola dengan tidak dibuang sembarangan ke sungai atau tempat pekarangan yang ada di NTB.

"Kita tahu banyak sampah yang kita jumpai di sungai. Ini menandakan kita dalam darurat sampah. Jangan sampai ini berlarut-larut dibiarkan begitu saja," ujarnya.

Baca juga: Buang Sampah Anorganik di Depo Kota Yogyakarta Bakal Kena Sanksi

Dia mencontohkan bahwa adanya pelebaran TPA Kebon Kongok di Desa Taman Ayu Kecamatan Gerung Lombok Barat ini merupakan langkah konservatif dalam upaya mengurangi sampah di Lombok Barat dan Kota Mataram di Mataram.

"Kita tau sekarang ada perluasan TPA. Kalau pola tumpuk ini tidak mampu mengurangi sampah kita. Pemerintah juga harus bisa menekan sampah dari tingkat perusahaan produsen dan tingkat masyarakat," kata Amry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Regional
Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

Regional
Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Regional
Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Regional
Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com