Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggi Gelombang Capai 5 Meter, Kapal Rute Bintan–Natuna Dihentikan Sementara

Kompas.com - 29/12/2022, 13:57 WIB
Hadi Maulana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memberhentikan sementara rute Pelabuhan Tanjunguban – Tabelam, Kabupaten Bintan – Pelabuhan Sintete, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dan sebaliknya.

Kemudian rute Pelabuhan Tanjunguban, Kabupaten Bintan – Pelabuhan Pulau Matak, Kabupaten Anambas - Pelabuhan Penagi, Kabupaten Natuna – Pelabuhan Sintete, Kabupaten Sambas dan sebaliknya.

“Untuk sementara rute tersebut kami berhentikan sementara dan kapal Roro Bahtera Nusantara 01 saat ini masih standby di Pelabuhan ASDP Tanjunguban,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batam Marsadik melalui telepon, Kamis (29/12/2022).

Baca juga: Ada Rekayasa Lalu Lintas pada Malam Pergantian Tahun di Batam

Diberhentikannya rute tersebut karena cuaca yang tidak bersahabat dan tinggi gelombang di perairan Natuna mencapai lima meter.

“Kami tidak mau mengambil risiko, makanya rute tersebut kami berhentikan sementara,” jelas Marsadik.

Kendati demikian, Marsadik mengaku belum bisa memastikan waktu rute tersebut kembali dibuka. 

Hingga saat ini informasi dari BMKG Hang Nadim memperkirakan cuaca di sekitar Laut Natuna masih ekstrim.

“Tergantung cuaca, kalau sudah memungkinkan, akan langsung kami buka seperti biasanya, karena panduan kami BMKG,” sebut Marsadik.

Baca juga: Detik-detik Truk Semen Jatuh ke Laut akibat Ombak di Pelabuhan Merak

Sementara itu Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I BMKG Hang Nadim Ibnu Susilo mengatakan dalam pantauan satelit peramal cuaca (forecaster) BMKG Hang Nadim terdapat peningkatan kecepatan angin serta kelembaban udara yang cenderung rendah menyebabkan berkurangnya peluang pertumbuhan awan hujan.

“Secara umum kondisi cuaca Kepri saat ini hingga besok diprakirakan cerah berawan dengan potensi hujan intensitas ringan hingga deras yang disertai angin,” kata Ibnu.

 

BMKG Hang Nadim sudah mengeluarkan imbauan waspada angin kencang di seluruh wilayah Kepri. 

Keadaan itu membuat gelombang laut mencapai ketinggian 2,5 meter di wilayah perairan Lingga dan Bintan, 3,5 meter di wilayah perairan Anambas, serta 5 meter di wilayah perairan Natuna.

“Untuk Batam dan Tanjungpinang tinggi gelombang lebih rendah dari yang lainnya, yakni hanya 1,5 meteran,” terang Ibnu.

Baca juga: Potensi Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Jabar, Warga Diminta Waspada

Lebih jauh Ibnu menjelaskan, ada beberapa risiko tinggi pelayaran yang dapat dihindari, mulai dari perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kemudian kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal ferry apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Selanjutnya kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar apabila kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.

"Kembali kami ingatkan untuk nelayan, diharapkan selalu membawa life jacket dan menghindari awan kumulonimbus yang merupakan sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya," pungkas Ibnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Daftar 50 Caleg DPRD Kabupaten Serang Terpilih, KPU: Wajib Lapor Harta Kekayaan Sebelum Dilantik

Daftar 50 Caleg DPRD Kabupaten Serang Terpilih, KPU: Wajib Lapor Harta Kekayaan Sebelum Dilantik

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com