Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Ratusan Peluru Aktif di Dalam Rice Cooker, Wanita di Palembang Ternyata Depresi karena Suami Meninggal

Kompas.com - 27/12/2022, 19:50 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - CH (47), seorang wanita asal Palembang, Sumatera Selatan kedapatan membawa ratusan butir peluru disimpan di dalam rice cooker.

Peristiwa itu berlangsung pada Senin (26/12/2022).

Semula, CH yang mengendarai sepeda motor mendadak berhenti sembari membawa tupperware dan rice cooker.

Lalu, penarik becak motor (Bentor) merasa curiga dengan barang bawaan CH.

Setelah dibuka, warga di Jalan Natuna, Kecamatan Ilir Barat I menjadi heboh karena mendapati ratusan peluru aktif yang disimpan di dalam rice cooker.

Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat I Palembang Iptu Apriansyah menyebut, setelah dihitung ada sebanyak 135 butir amunisi kaliber 9mm.

Baca juga: Warga Palembang Terkejut Seorang Wanita Bawa Ratusan Butir Peluru Aktif dalam Rice Cooker

Diperiksa polisi

Akibat kejadian tersebut, CH dibawa ke Polsek Ilir Barat 1 Palembang, untuk dimintai keterangan terkait kepemilikan ratusan butir peluru itu.

Hasil pemeriksaan sementara, ratusan butir peluru itu merupakan milik suami CH yang telah meninggal dua tahun lalu.

Sejak suaminya meninggal, CH tinggal seorang diri di kawasan Kecamatan Sukarame Palembang.

Dari keterangan para tetangga, wanita itu selama ini sering mengkonsumsi obat penenang akibat depresi ditinggal suaminya meninggal.

Diduga depresi

CH membawa peluru itu mengaku sedang menunggu suami dan keluarganya.

“Dugaannya wanita ini depresi karena ketika diperiksa jawabannya banyak melantur. Sempat mengaku menunggu suaminya, namun suaminya meninggal. Amunisi itu punya suaminya yang merupakan seorang pengusaha,” jelasnya.

Selanjutnya CH diserahkan polisi ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ernaldi Bahar, Palembang, untuk menjalani perawatan.

CH membawa ratusan butir peluru itu lantaran depresi akibat ditinggal suaminya meninggal tahun ini.

Hasil pemeriksaan, CH mengalami gangguan kejiwaan.

“Sehingga diputuskan, hari ini kami serahkan yang bersangkutan ke RSJ untuk dirawat,” kata Apriansyah.

Baca juga: Wanita yang Bawa Ratusan Peluru Dalam Rice Cooker Diantarkan ke RSJ Ernaldi Bahar Palembang

Klub menembak

Hasil pengembangan, 135 peluru kaliber 9 mm tersebut merupakan milik DR yang merupakan suami CH.

Semasa hidupnya, DT merupakan anggota kelompok olahraga menembak.

“Suaminya juga pengusaha dan ikut klub menembak di Palembang. Sehingga peluru itu adalah peninggalannya,” ujar Apriansyah.

Dari penggeledahan di dua tempat tinggal CH, polisi tak mendapatkan barang mencurigakan apapun di lokasi tersebut.

Sehingga, pihak keluarga dari CH juga sepakat untuk mengantarkannya ke RSJ agar menjalani perawatan.

“Tidak ada benda berbahaya apapun, CH membawa ratusan butir peluru itu karena depresi,” jelasnya.

Sehingga dipastikan CH tak terlibat dalam kelompok jaringan teroris apapun.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Regional
Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Regional
Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Regional
Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Regional
Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Regional
Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com