Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, 356 Wisatawan Terjebak di Karimunjawa, 13 Orang Pulang Carter Pesawat

Kompas.com - 27/12/2022, 10:20 WIB
Rachmawati

Editor

KM Kelimutu berlayar dari Sampit akan berlabuh di Pelabuhan Legon Bajak, Pulau Kemujan, Kecamatan Karimunjawa untuk angkut wisatawan menuju Tanjung Emas Semarang.

Sesuai kontrak PSO, rute KM Kelimutu melayani pelayaran Surabaya- Kumai- Surabaya- Sampit- Semarang- Kumaai- Semarang- Karimunjawa- Semarang- Sampit- Surabaya.

Sehubungan dengan rencana evakuasi wisatawan yang tertahan di kepulauan Karimunjawa, maka KM Kelimutu akan melakukan penyesuaian operasi lanjutan keberangkatan Sampit 26 Desember 2022 akan melayani rute Surabaya- Kumai- Surabaya- Sampit- Karimunjawa- Semarang- Kumai- Semarang- Karimunjawa- Semarang- Sampit- Surabaya.

Baca juga: Pemprov Jateng Pastikan 315 Wisatawan yang Terjebak di Karimunjawa Dijemput KM Kelimutu Besok

KM Kelimutu dengan estimasi waktu keberangkatan dari Sampit Senin 26 Desember 2022 pukul 16.00 WIB diperkirakan akan tiba di Karimunjawa pada Selasa 27 Desember 2022 pukul 17.00 WIB.

Sedangkan estimasi waktu keberangkatan dari Karimunjawa (Pelabuhan Legon Bajak) pada Selasa 27 Desember 2022 pukul 18.00 WIB dan estimasi kedatangan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu 28 Desember 2022 pukul 01.00 WIB dini hari.

Sementara itu terhitung sejak Jumat (23/12/2022) hingga Senin (26/12/2022) tidak ada kedatangan maupun keberangkatan kapal penumpang pada Pelabuhan Karimunjawa.

"Hingga hari ini, lalu lintas penyeberangan dari dan ke Karimunjawa belum normal akibat kondisi cuaca di laut Jawa termasuk perairan utara Jawa Tengah yang cenderung buruk dan gelombang laut belum aman untuk aktivitas pelayaran," terang Kepala Syahbandar Karimunjawa, Sunu Retmawanto.

Baca juga: 13 Wisatawan Berkantong Tebal yang Tertahan di Karimunjawa Sudah Pulang Carter Pesawat

Plt Kepala Dishub Jateng Syurya Deta Syafrie mengatakan saat ini wisatawan dalam kondisi baik. Ia menjamin kebutuhan logistik, kesehatan hingga penginapan masih cukup.

"Kami juga berkomunikasi dengan pemerintah desa Karimunjawa, terkait suplai logistik. Tidak ada hal mendesak dan perlu dikhawatirkan, pasokan pangan, energi aman semua," ungkapnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Pythag Kurniati, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com