SOLO, KOMPAS.com - Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menegaskan tidak ada penodongan pistol ke salah satu kerabat dalam kericuhan yang terjadi di Keraton Solo.
"Jadi untuk informasi yang berkembang bahwa penodongan oleh anggota saya nyatakan tidak ada. Dan anggota yang melakukan pengamanan di sana sudah dilakukan pemeriksaan oleh internal Polri di Polda, " kata Iwan kepada wartawan di Pos Pelayanan (Posyan) Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/12/2022).
Baca juga: Bentrokan di Keraton Solo, 4 Orang Dilarikan ke RS, Cucu Raja Ditodong Senjata Api
Dia kembali menegaskan, tidak ada penodongan anggota.
"Kalau pun ada anggota yang disiapkan untuk pengamanan di sana dibekali senjata memang sudah SOP kami Polri bahwa setiap anggota yang berdinas salah satunya dibekali dengan senjata," sambung dia.
Menurutnya, anggota yang melakukan pengamanan di keraton sedang diperiksa. Pemeriksaan ini menyusul adanya informasi mengenai penodongan senjata tersebut.
"Dan anggota yang melekat di sana itu sedang dilakukan pemeriksaan oleh internal Polri di Polda," ungkap dia.
Sementara, mengenai ada informasi dari kerabat keraton ada anggota yang menjalin hubungan dengan pihak keraton, jelas Iwan bahwa anggota yang diterjunkan ke keraton adalah untuk pengamanan.
"Silakan klarifikasi ke beliau. Karena saat ini kapasitas kita ada anggota yang di sana tugasnya untuk menjaga. Kalau sudah ranah private, pribadi seperti itu silakan klarifikasi ke beliau," jelas dia.
Penerjunan anggota ke keraton, kata dia, karena memang ada surat resmi dari Sinuhun PB XIII Hangabehi yang meminta untuk melakukan pengamanan.
"Ada permintaan resmi dari keraton. Ada permintaan dari Sinuhun dan memang ada surat resmi ke institusi Polri untuk menempatkan anggota sebagai keamanan di sana," terang Iwan.
Di sisi lain, Iwan menyampaikan, sebagai pihak dari luar dirinya mendorong agar kerabat keraton yang berkonflik segera berdamai atau melakukan rekonsiliasi.
Menurut Iwan, dorongan untuk berdamai terhadap kerabat Keraton Solo yang berkonflik tidak hanya datang dari dirinya. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga menginginkan hal yang sama.
"Mendorong untuk mediasi. Samalah Mas Wali (Gibran Rakabuming). Intinya kan itu keluarga semua. Saya ngobrol sama Mas Wali sama Gusti Purbo (putra mahkota) itu juga menyampaikan Mas Wali mendorong untuk rekonsiliasilah permasalahan diselesaikan secara baik-baik saja," kata Iwan.
"Toh juga semuanya pihak antara Sinuhun dengan adik-adiknya. Jadi kita dari pihak luar keraton harapannya ya segera mereka bisa berdamai, rekonsiliasilah. Jadi tidak ada lagi friksi di antara mereka," sambung Iwan.
Oleh sebab itu, kata Iwan pihaknya tidak akan melakukan upaya lain terkait konflik internal keraton karena semua adalah keluarga.
Tetapi apabila ada permintaan dari keraton untuk memberikan pengamanan, pihaknya pun siap melakukan pengamanan.
Sebelumnya, kericuhan terjadi di Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo, Jawa Tengah, Jumat (23/12/2022) sekitar pukul 19.00 WIB.
Dalam perselisihan itu, cucu Pakubuwana (PB) XIII, Bandara Raden Mas (BRM) Suryo Mulyo mengaku ditodong pistol oleh seseorang.
"Saya diginiin (mengisyaratkan tangan seperti ditodong senjata api), 'Isoh meneng ra, Mas?' (Bisa diam tidak, Mas?) Ditodong didorong. 'Ojo peh aku nganggo klambi biasa terus kowe nyepelekke aparat' (Jangan karena aku memakai baju biasa, kamu bisa menyepelekan aparat)," ujarnya, Jumat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.