Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Lakukan Penganiayaan, Kejati Jateng Sebut Agus Hartono Berusaha Kabur Saat Diperiksa

Kompas.com - 23/12/2022, 19:16 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah (Jateng) membantah telah melakukan penganiayaan terhadap tersangka kasus korupsi Agus Hartono saat penangkapan di Kota Semarang.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jateng, Bambang Tejo mengatakan, pemberitaan tentang penganiayaan kepada Agus Hartono tidaklah benar.

"Pemberitaan tentang penganiayaan tidak benar," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (23/12/2022).

Dia menjelaskan, pada saat dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka oleh penyidik, Agus Hartono berusaha melarikan diri dari petugas.

Baca juga: Kamaruddin Simanjuntak Lapor ke Presiden karena Ikut Digeledah saat Dampingi Kliennya, Agus Hartono di Semarang

"Sehingga penyidik dibantu dengan petugas pengamanan melakukan tindakan pengamanan kepada tersangka," ujarnya.

Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), untuk kepentingan penyidikan, penyidik menilai perlu dilakukan upaya paksa berupa penangkapan yang dilengkapi dengan Surat Perintah Penangkapan (SPP).

"Dengan SPP maka pada hari Kamis, tanggal 22 Desember 2022 penyidik pada Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah telah melakukan upaya paksa berupa penangkapan terhadap tersangka," imbuhnya.

Diketahui Agus Hartono diduga melakukan tindak pidana korupsi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

"Kerugian keuangan negara sebesar kurang lebih Rp 25 miliar," ungkapnya.

Sebelumnya, Kuasa Hukum Agus Hartono, Kamaruddin Simanjuntak murka setelah melihat kliennya diduga mengalami penyiksaan.

"Saya dapati dia sudah bengkak kepalanya, berdarah tangannya dan robek kakinya di lutut dan betis," jelasnya saat ditemui di Kejaksaan Tinggi Jateng.

Dia menjelaskan, kliennya sempat hilang saat tiba di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.

Baca juga: Pengusaha Agus Hartono Diduga Disiksa Kepala Bengkak dan Tangan Berdarah, Pengacaranya Kamaruddin Simanjuntak Murka

"Akhirnya saya menuju ke Kejaksaan Tinggi Jateng. Saya menunggu satu jam. Tapi tak ada kepastian," ujarnya.

Namun, tiba-tiba saat duduk di lobi Kejaksaan Tinggi Jateng, Komaruddin mendengar ada suara orang yang menjerit-jerit.

"Makannya saya masuk dan dobrak pintunya," ungkapnya.

Dia menduga, ada seseorang yang dendam kepada kliennya karena tidak mendapatkan uang Rp 10 miliar. Selain itu juga diduga karena kalah dalam praperadilan.

"Kedua karena kita masih gugatan praperadilan kedua. Jadi ini betul-betul keprihatinanan," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Napi Lapas Pontianak Diduga Kendalikan Penyelundupan Sabu dari Malaysia

Napi Lapas Pontianak Diduga Kendalikan Penyelundupan Sabu dari Malaysia

Regional
Merawat Indonesia dari Tapal Batas...

Merawat Indonesia dari Tapal Batas...

Regional
Hendak Cari Ibunya, Bocah Kelas 4 SD Naik Sepeda dari Sukoharjo ke Karanganyar Sejauh 36 Km

Hendak Cari Ibunya, Bocah Kelas 4 SD Naik Sepeda dari Sukoharjo ke Karanganyar Sejauh 36 Km

Regional
Soal Netralitas ASN, Sekda Kabupaten Semarang: Jangan Takut Ancaman dan Tekanan dari Oknum

Soal Netralitas ASN, Sekda Kabupaten Semarang: Jangan Takut Ancaman dan Tekanan dari Oknum

Regional
Bawaslu Jateng Larang Kampanye di Konser Musik dan Pengajian Akbar

Bawaslu Jateng Larang Kampanye di Konser Musik dan Pengajian Akbar

Regional
Warga Kota Tangerang Padati Sungai Cisadane untuk Mancing 2 Ton Ikan Bersama

Warga Kota Tangerang Padati Sungai Cisadane untuk Mancing 2 Ton Ikan Bersama

Regional
Hampir 3 Bulan SDN Kuranji Kota Serang Disegel yang Mengaku Ahli Waris

Hampir 3 Bulan SDN Kuranji Kota Serang Disegel yang Mengaku Ahli Waris

Regional
Dua Remaja asal Jakarta Jadi Korban TPPO di Yogyakarta, Awalnya Ditawari Kerja, Ternyata Jadi PSK

Dua Remaja asal Jakarta Jadi Korban TPPO di Yogyakarta, Awalnya Ditawari Kerja, Ternyata Jadi PSK

Regional
1,2 Juta Kendaraan Diprediksi Melintas di Tol Trans-Sumatera Saat Natal dan Tahun Baru

1,2 Juta Kendaraan Diprediksi Melintas di Tol Trans-Sumatera Saat Natal dan Tahun Baru

Regional
Mahasiswi Tewas Setelah Terlibat Kecelakaan dengan Truk Pelat Merah di Semarang

Mahasiswi Tewas Setelah Terlibat Kecelakaan dengan Truk Pelat Merah di Semarang

Regional
Pemilihan Presiden Mahasiswa Universitas Riau Ricuh, 1 Orang Diamankan

Pemilihan Presiden Mahasiswa Universitas Riau Ricuh, 1 Orang Diamankan

Regional
Sempat Terbakar, 1.600 Meter Pipa di Gunung Merbabu Kembali Rusak akibat Banjir Bandang

Sempat Terbakar, 1.600 Meter Pipa di Gunung Merbabu Kembali Rusak akibat Banjir Bandang

Regional
Video Viral Siswi SD Di-'bully' Teman Sekelas hingga Trauma di Lampung

Video Viral Siswi SD Di-"bully" Teman Sekelas hingga Trauma di Lampung

Regional
Pantau ASN yang Tak Netral, Pemkot Palembang Bentuk Tim Khusus

Pantau ASN yang Tak Netral, Pemkot Palembang Bentuk Tim Khusus

Regional
Hiu Tutul Mati Terdampar di Pantai Wagir Indah Cilacap, Sempat Dikira Pohon Kelapa

Hiu Tutul Mati Terdampar di Pantai Wagir Indah Cilacap, Sempat Dikira Pohon Kelapa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com