MATARAM, KOMPAS.com - Menghadapi libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan Posko Terpadu Angkutan Udara Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Posko ini akan beroperasi selama 16 hari, mulai 19 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023 mendatang.
Pendirian posko ini bertujuan untuk memantau aktivitas serta menjaga kelancaran operasional di Bandara Lombok selama periode Nataru 2023.
Baca juga: PLN Kerahkan 1.597 Personel Amankan Pasokan Listrik di Maluku Jelang Nataru
General Manager Bandara Lombok, Rahmat Adil Indrawan menyebutkan jumlah penumpang di Bandara Lombok, diprediksikan akan naik 48 persen selama libur Natal 2022 dan tahun baru 2023.
“Kami memprediksikan pada periode Nataru 2022/2023 kali ini akan terjadi peningkatan trafik di Bandara Lombok, baik pergerakan penumpang, pergerakan pesawat, maupun pergerakan kargo dibandingkan dengan periode Nataru tahun lalu,” terang Adil dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12/2022).
Pergerakan penumpang diperkirakan akan meningkat sebesar 48 persen, dari 75.294 penumpang pada periode Nataru tahun lalu menjadi 111.075 pergerakan penumpang pada Nataru tahun ini.
Sementara puncak pergerakan penumpang di Bandara Lombok pada periode Nataru kali ini diprediksi terjadi pada 23-24 Desember 2022 serta 1-2 Januari 2023.
“Sementara pergerakan pesawat diprediksi meningkat 58 persen, dari 763 menjadi 1.209 pergerakan pesawat dan pergerakan kargo tumbuh 34 persen dari 431.203 kilogram menjadi 578.163 kilogram,” kata Adil.
Baca juga: 21,5 Juta Kendaraan Diprediksi Bakal Masuki Jawa Tengah pada Libur Nataru
Memasuki akhir 2022, mulai terjadi peningkatan pergerakan penumpang dan pergerakan pesawat di Bandara Lombok.
Stakeholder Relation Manager Bandara Lombok Arif Haryanto menyebutkan, dalam sepuluh hari terakhir tercatat rata-rata ada 6.400 pergerakan penumpang per hari.
"Ada tren peningkatan sebesar 20 persen jika dibandingkan dengan periode awal-awal Desember 2022 yang rata-rata hanya ada 5.300 pergerakan penumpang per hari. Sedangkan pergerakan pesawat meningkat 18 persen, dari rata-rata 59 pergerakan pesawat menjadi rata-rata 70 pergerakan pesawat per hari," Tutup Arif Haryanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.