BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023, Polda Kaltim menggelar rapat koordinasi pengamanan.
Dipimpin langsung Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto, sejumlah kerawanan di Kaltim pun menjadi atensi.
Imam mengatakan hasil dari rapat koordinasi beberapa isu menjadi atensi petugas. Salah satunya ialah tindak terorisme yang cukup rawan menjelang Nataru ini.
Baca juga: Penumpang di Bandara Juanda Surabaya Diprediksi Naik hingga 70 Persen Jelang Nataru
Terlebih baru-baru ini tindakan terorisme terjadi di Bandung, Jawa Barat yang menewaskan seorang personel Polri dan pelaku pengeboman itu sendiri.
“Kejadian teror yang ada di Bandung itu juga menjadi konsen kita di sini. Karena kita ada beberapa kira-kira masyarakat yang sudah keluar dari tahanan ada disekitar kita. Nah itu akan kita ikuti dan awasi. Jadi kita membuat nyaman dan aman masyarakat kristiani yang merayakan natal,” ujar Imam usai rapat koordinasi dihadapan awak media pada Senin (19/12/2022).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Imam memerintahkan anggotanya untuk mengawasi pergerakan dari eks narapidana terorisme yang ada di Kaltim.
Pihaknya akan memastikan tindakan tersebut bisa diminimalisir atau dicegah dengan mengawasi ketat pergerakan para eks narapidana teroris tersebut.
“Kalau tidak salah ada 22 napi eks teroris. Tapi alhamdulillah mereka sudah berkomunikasi baik sama kita dan mudah-mudahan itu tidak menjadi suatu ancaman,” katanya.
Baca juga: Lebih dari 250.000 Wisatawan Akan Kunjungi Sleman Saat Libur Nataru
Selain kerawanan tindakan terorisme, pihaknya juga mendapat atensi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk turut melakukan pengawasan terhadap kerumunan masyarakat.
Sebab, penularan Covid-19 masih menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.
“Walaupun Kementerian Kesehatan sudah menyampaikan ada tren penurunan tapi kita harus waspada. Bahkan dari dalam situasi itu Kemenkes sudah mengirimkan 5 juta vaksin, kita belum tahu di Kaltim kebagian berapa,” tuturnya.
Dari itu pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan di daerah untuk menggelar pos pelayanan terpadu.
Termasuk di dalamnya terdapat gerai vaksin untuk masyarakat yang belum melakukan booster.
“Bersamaan dengan itu dalam Operasi Lilin nanti di beberapa tempat yang kita anggap penting kita dirikan gerai vaksin untuk mengajak masyarakat yang belum booster untuk segera divaksinasi,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.