Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Imigran Gelap Asal Irak yang Diusir Tentara Australia, Dibawa dari Rote Ndao ke Kupang

Kompas.com - 17/12/2022, 09:43 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 13 imigran gelap asal Irak yang diusir oleh tentara Australia saat hendak masuk ke negeri itu dibawa menuju Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (17/12/2022).

Sebelumnya, mereka diamankan sementara di Markas Kepolisian Resor Rote Ndao setelah ditangkap aparat kepolisian saat berlabuh di Pantai Masi Dae Titik Nol, Kabupaten Rote Ndao, Rabu (14/12/2022).

Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang Melsy IY Fanggi mengatakan, 13 imigran ini dibawa ke Kupang menggunakan Kapal Fery lambat.

Baca juga: Antar 13 Imigran Ilegal Asal Irak ke Australia, 3 Nelayan NTT Dijanjikan Uang Rp 50 Juta

Untuk ke Kupang, lanjut Melsy, mereka akan dikawal tujuh orang personel dari Kepolisian Resor Rote Ndao dan empat orang dari Pemerintah Kabupaten Rote Ndao.

"Rencananya sebentar sekitar pukul 12.00 Wita, 13 imigran Irak tiba di Pelabuhan Bolok Kupang," ujar Melsy kepada Kompas.com, Sabtu pagi.

Setelah tiba di Kupang, lanjut Melsy, mereka akan dibawa ke Kantor Imigrasi untuk dimintai keterangan.

"Setelah dari Imigrasi, baru mereka akan dibawa ke Rudenim," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 13 imigran asal Irak diamankan aparat Kepolisian Resor Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (14/12/2022) petang.

"Mereka (Imigran Irak) diamankan di Pantai Masi Dae Titik Nol, Desa Dodaek, Kecamatan Rote Selatan," ungkap Kepala Kepolisian Resor Rote Ndao, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) I Nyoman Putra Sandita kepada Kompas.com, Rabu malam.

Baca juga: Polisi Serahkan 13 Imigran Gelap asal Irak di Rote Ndao ke Rudenim Kupang

Saat diperiksa, lanjut Nyoman, 13 imigran itu tidak dapat menunjukkan dokumen keimigrasian berupa paspor maupun visa.

Selain mengamankan 13 warga Irak, polisi juga mengamankan tiga orang nelayan asal Kabupaten Rote Ndao.

Tiga nelayan, yakni IP (29), AD (28), dan RHG (30), yang membawa 13 imigran itu menuju Australia dengan bayaran Rp 50 juta per orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com