Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Colomadu Dipilih Jadi Lokasi Dibangun Rumah Negara untuk Jokowi, Bupati Karanganyar: Sangat-sangat Representatif

Kompas.com - 16/12/2022, 16:00 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Bupati Karanganyar Juliyatmono menilai, lahan di Colomadu yang bakal digunakan untuk pembangunan rumah pemberian negara bagi Presiden Jokowi setelah selesai jabatannya 2024 sangat representatif.

Menurut Juliyatmono, untuk menuju ke bandara maupun jalan tol dari Colomadu sangat dekat. Sehingga lokasi tersebut layak jika dibangun rumah negara untuk Jokowi.

"Ya sangat-sangat representatif. Karena aksesnya sangat mudah dan terjangkau. Ke bandara dekat, kereta api juga dekat, jalan tol apalagi tol Jogja, Solo, Semarang balik lagi ke Solo, Karanganyar, Semarang, jalan tol Surabaya sampai Jakarta itu keren sekali dan memang itu sangat layak," kata Juliyatmono dihubungi wartawan, Jumat (16/12/2022).

Baca juga: Gibran soal Bocoran Jokowi Pilih Rumah di Colomadu Usai Tak Jabat Presiden: Apa Iya?

Juliyatmono mengungkapkan pemilihan lokasi pembangunan rumah negara untuk Jokowi di Colomadu sangat tepat.

"Menurut saya sebuah pilihan yang sangat-sangat membanggakan bagi kami," ungkap Juliyatmono.

Pemilihan lokasi untuk pembangunan rumah negara bagi Jokowi akan mendongkrak harga tanah di kawasan Colomadu, jelas Juliyatmono dirinya belum bisa memastikan. Pasalnya, harga tanah tersebut sesuai dengan kesepakan antara penjual dan pembeli.

"Kalaupun harganya bagus ya Alhamdulillah. Karena Karanganyar itu sebuah kabupaten yang orang hadir membeli tanah itu cukup tinggi di Provinsi Jawa Tengah kita bisa di urutan tiga besar yang proses jual belinya tanah itu cukup berkembang pesat," ungkap dia.

"Dan data BPS orang migrasi ke Karanganyar tinggal di Karanganyar menikmati dan bekerja di Karanganyar tahun 2022 itu 18 persen lebih. Cukup bagus, cukup menjanjikan. Dan migrasi yang keluar kecil sekali hanya satu koma sekian persen. Artinya kami daerah yang terbukti cukup diminati baik untuk tempat tinggal, mungkin investasi berskala kecil karena lokasinya di objek-objek wisata," sambung dia.

Dikatakan Juliyatmono, Colomadu merupakan daerah yang berkembang di Karanganyar karena sebagai salah satu pusat pertumbuhan, perdagangan, barang dan jasa. Bahkan banyak hotel berbintang yang dibangun di wilayah Colomadu.

"Banyak hunian hotelnya itu ya Colomadu," ungkap dia.

Lebih jauh Juliyatmono mengatakan sesuai dengan prosedur bahwa pengadaan tanah di Colomadu tersebut dilakukan oleh Menteri Sekretaris Presiden (Mensesneg).

Tanah tersebut sudah dibayar termasuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) ke kas daerah Pemerintah Kabupaten Karanganyar.

"Sesuai dengan prosedur pengadaan tanah yang daya tahu kan pengadaan tanah oleh Mensesneg. Sudah dibayarkan karena jual beli tanah itu kan ada pajak balik nama. BPHTB-nya sudah dibayarkan ke kas daerah Pemerintah Kabupaten oleh karena dipastikan tanah itu berada di lokasi Karanganyar tepatnya di Kecamatan Colomadu. Rencananya semacam untuk rumah presiden. Seperti yang diberikan kepada beliau-beliau yang selesai melaksanakan tugas sebagai presiden," kata Juliyatmono.

Baca juga: Bupati Karanganyar Sebut Lahan untuk Rumah Jokowi dari Negara di Colomadu Sudah Dibayar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com