Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Natuna, Warga Membutuhkan Pakaian, Alat Masak, hingga Perlengkapan Sekolah

Kompas.com - 16/12/2022, 11:02 WIB
Hadi Maulana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com – Memasuki hari ketiga bencana banjir rob di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), debit air di wilayah terdampak yang ada di dua kecamatan, yakni Bunguran Timur dan Bunguran Timur Laut berangsur turun.

Meski demikian, sejumlah warga terdampak masih menempati posko yang sudah disediakan oleh Pemkab Natuna.

Cherman, Relawan Tanggap Bencana Korban Banjir Natuna mengatakan, saat ini sejumlah warga yang terdampak masih berada di posko pengungsian, belum bisa kembali ke rumah masing-masing.

Hal ini dikarenakan rumah warga yang terdampak banjir masih kotor pasca genangan banjir rob.

Baca juga: Korban Bencana Banjir Bandang di Natuna Kekurangan Bantuan Makanan dan Pakaian Anak, Ini Kondisinya

“Sebagian warga ada yang sudah mulai membersihkan rumah mereka masing-masing, karena genangan air sudah mulai surut. Namun untuk rumah yang masih tergenang, belum bisa dibersihkan,” kata Cherman melalui telepon, Jumat (16/12/2022).

Ia mengatakan, saat ini warga di pengungsian sangat membutuhkan pakaian, karena saat kejadian hampir rata-rata warga tidak sempat menyelamatkan pakaian mereka.

“Ada yang basah dan ada juga yang ikut terbawa arus,” papar Cherman.

Selain pakaian bersih, warga terdampak juga membutuhkan alat tidur dan alat masak, karena sebagian korban banjir mengalami kehilangan barang-barang tersebut.

“Salah satunya kompor, karena tidak sedikit kompor warga yang terdampak terendam banjir. Belum lagi alat-alat elektronik yang tidak sempat diselamatkan, tidak sedikit kerugian yang dialami karena barang-barang tersebut terendam banjir termasuk sepeda motor dan sejumlah mobil,” jelas Cherman.

Tidak itu saja, Cherman menambahkan saat ini anak-anak yang ada di posko pengungsian juga membutuhkan alat tulis sekolah, karena tidak ada anak-anak yang terdampak sempat menyelamatkan alat tulis mereka.

“Selain alat tulis, anak-anak tersebut juga membutuhkan pempers anak dan pempers dewasa untuk para lansia,” pungkas Cherman.

Sebelumnya banjir besar yang terjadi di Kabupaten Natuna, Kepri mengakibatkan 998 rumah terendam dan satu rumah ambruk. Bahkan total kerugian saat ini diperkirakan mencapai Rp 2,5 miliar.

998 rumah yang terendam banjir tersebut tersebar di dua kecamatan, yakni Bunguran Timur dan Bunguran Timur Laut.

Mayoritas rumah terendam berada di kecamatan Bunguran Timur dengan total 877 rumah dan kerugian ditaksir Rp 2 miliar, sementara sisanya berada di kecamatan Bunguran Timur Laut.

Baca juga: Banjir Natuna, 998 Rumah Terendam dan Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Miliar

Titik banjir di Kecamatan Bunguran Timur terdapat di empat kelurahan dan satu desa, yakni Kelurahan Ranai darat terdapat empat kampung, kelurahan Bandarsyah terdapat tiga kampung, Kelurahan Ranai terdapat enam kampung, Kelurahan Batu Hitam terdapat satu kampung dan terakhir Desa Sungai Hulu terdapat satu kampung.

Dengan jumlah rumah yang terdampak banjir, yakni 700 rumah di Keluarahan Ranai, 70 rumah di Kelurahan Batu Hitam, 50 rumah di kelurahan Ranai Darat, 30 rumah di kelurahan Bandarsyah, dan 22 rumah di Desa Sungai Hulu.

Dari jumlah itu terdapat 1.243 jiwa (terdampak) dengan kerugian material diperkirakan mencapai Rp 2 miliar.

Untuk kecamatan Bunguran Tmur Laut, terdapat dua titik banjir, yakni Desa Sebadai Hulu dengan jumlah korban 34 kepala keluarga (KK) atau 120 jiwa dan Desa Ceruk sebanyak 87 KK atau 258 jiwa yang terdampak, dengan jumlah rumah yang teredam sebanyak 121 rumah, terdiri dari 34 rumah di desa Sebadai Hulu dan 87 rumah di desa Ceruk dengan total kerugian material diperkirakan Rp 500 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Regional
Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Regional
Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Regional
Presiden Jokowi Nikmati Singang dan Cumi Sirabage Saat Makan Siang di Sumbawa

Presiden Jokowi Nikmati Singang dan Cumi Sirabage Saat Makan Siang di Sumbawa

Regional
Petuah Jokowi Setelah Presiden-Wakil Presiden Dilantik, Gibran: Langsung Kerja, Kerja

Petuah Jokowi Setelah Presiden-Wakil Presiden Dilantik, Gibran: Langsung Kerja, Kerja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com