SEMARANG, KOMPAS.com - Penjual di Pasar Karangayu, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengeluh banyak pembeli yang protes karena harga telur mahal.
Penjual telur Pasar Karangayu, Sutrisno mengatakan, tak terhitung pelanggan yang protes karena harga telur semakin mahal. Hal itu membuatnya pusing.
"Iya diprotes, sekarang wajar lah kalau harga naik protes," jelasnya saat ditemui di tokonya, Selasa (13/12/2022).
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Daging Ayam di Semarang Meroket, Rp 38.000 Per Kg
Dia menjelaskan, harga telur mulai naik sejak awal Desember 2022. Sampai saat ini dia belum mengetahui apa yang menyebabkan harga telur naik.
"Secara pasti saya tak tahu sebabnya. Mungkin menjelang Natal juga," paparnya.
Harga satu kilogram telur biasanya Rp 24.000. Namun, saat ini harganya sudah naik menjadi Rp 29.000 hingga Rp 30.000 per kilogram telur di Pasar Karangayu.
"Naiknya bertahap. Sekarang tak pernah turun naik terus," imbuhnya.
Sutrisno masih bersyukur karena sampai saat ini stok telur masih aman. Meski mahal, setidaknya masih ada barang yang bisa dia jual untuk usaha sehari-hari.
"Yang penting masih ada stok dan bisa dijual," paparnya.
Hal yang sama dikatakan pedagang telur ayam yang lain, Subekti. Naiknya harga telur membuat pembeli berkurang di toko miliknya.
"Bisa sampai 50 persen berkurangnya," imbuh Subekti.
Dia berharap harga telur bisa kembali normal. Menurutnya, banyak pedagang yang kesulitan menjual telur karena harganya masih tinggi.
"Pasti pembeli cari yang lebih murah," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.