Ponima mengaku setelah musibah tersebut ia belum bisa memutuskan apakah masih akan tetap bertahan di Ambon atau akan kembali ke Jawa Timur menemui anaknya.
Ponima kini tak punya apa-apa. Sehingga, ia tak bisa kembali ke kampung halaman.
“Saya tidak tahu mau bikin apa lagi, mau balik tidak ada uang mau bertahan juga sudah tidak punya apa-apa lagi,” katanya.
Saat ini, Ponima hanya bisa bertahan hidup di lokasi pengungsian bersama para korban lainnya.
Ia pun berharap pemerintah bisa membantu para pengungsi yang kehilangan rumah dan tempat usaha.
“Ya harapan saya begitu semoga pemerintah bisa membantu dan melihat kondisi kita saat ini,” ujarnya.
Baca juga: Tanggapi Keluhan Warga, BPBD Ambon Mulai Bangun MCK di Lokasi Pengungsian Kebakaran
Ponima berharap pemerintah menyediakan tempat berjualan dan memberikan modal usaha agar bisa kembali berdagang.
“Ya modal usaha lah, dan mungkin bisa menyediakan tempat bagi kita berjualan lagi,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang penjual motor bekas yang menjadi korban kebakaran, Renaldi, juga berharap pemerintah bisa memberikan bantuan modal usaha.
Renaldi mengaku kehilangan tiga unit sepeda motornya saat kebakaran melanda kawasan tersebut.
“Tiga motor saya hangus terbakar, krusgiannya diatas Rp 30 juta. Saya berharap pemerintah bisa membantu kami juga,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.