Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kantongi Ciri-ciri Perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Berambut Cepak dan Pakai Mobil Pelat Merah

Kompas.com - 12/12/2022, 16:39 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Rumah Dinas Wali Kota Blitar dirampok oleh sejumlah orang pada Senin (12/12/2022) dini hari.

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur sudah mengantongi ciri-ciri pelaku perampokan dan terus dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Salah satu saksi menyebutkan, sekelompok pelaku beraksi menggunakan mobil berpelat merah.

"Saksi melihat pelaku menggunakan mobil Innova hitam berpelat merah. Ini sedang kami selidiki," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto melalui keterangannya, Senin (12/12/2022).

Dia mengungkapkan, pelaku terdiri dari empat sampai lima orang, di antara pelaku memiliki ciri-ciri berambut cepak memakai topi berwarna hijau, dan memakai bahasa Indonesia saat berkomunikasi.

Baca juga: Ricuh di Deiyai, 51 Kios Pasar Waghete Dibakar, 4 Orang Terluka

"Ada saksi yang melihat salah satu pelaku menggunakan jaket warna krem dengan lambang bendera Indonesia," ujarnya.

Kesaksian warga

Warga sekitar Rumah Dinas Wali Kota Blitar sempat mendengar suara minta tolong saat ikut shalat subuh di masjid.

"Teriakannya keras, orang yang ikut jamaah shalat subuh lainnya juga dengar. Awalnya, saya kira kucing bertengkar atau orang gila ngamuk," ujar Trimo (64), warga sekitar.

Warga yang terus mendengar teriakan itu pun mencoba mengecek ke rumah dinas, namun tidak berani masuk dan hanya melihat dari luar pagar.

"Kebetulan, ada satu anggota polisi yang ikut jamaah shalat subuh. Dia masuk ke halaman rumah dinas, saya dan beberapa warga juga ikut masuk," katanya.

Baca juga: Kejari Sumbawa Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah Kantor Samsat

Saat masuk ke halaman rumah dinas, dia melihat ada dua anggota Satpol PP yang disekap di dalam Pos Jaga dalam keadaan mulut dan mata kedua anggota Satpol PP di Pos Jaga juga dilakban.

"Dua anggota yang di Pos Jaga, posisinya satu tengkurap di bangku panjang dan satu lagi tengkurap di lantai. Tangannya ada yang diborgol ada yang diikat. Kakinya diikat semua dan mulut serta mata dilakban," katanya.

Dia tidak ikut masuk ke rumah ke Rumah Dinas Wali Kota, tetapi menurut cerita warga lain, Wali Kota Blitar Santoso juga disekap oleh para perampok.

"Iya, katanya, Wali Kota juga diikat tangan dan kakinya. Mulut dan mata Wali Kota juga dilakban," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi perampokan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar di Jalan Sodanco Supriyadi, Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (12/12/2022) dini hari.

Komplotan perampok sempat menyekap Wali Kota Blitar Santoso, istri, dan tiga anggota Satpol PP yang bertugas menjaga rumah.

Baca juga: Pesepeda yang Masuk Jalur Transjakarta dan Tabrak Petugas Dishub Minta Maaf, Kasus Berakhir Damai

Uang tunai senilai Rp 400 juta dan perhiasan milik istri Santoso, Feti Wulandari, raib dirampas para pelaku. Pelaku juga dilaporkan merusak CCTV di yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor Andi Hartik)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Jamaah Salat Subuh Dikagetkan Teriakan, Kesaksian Warga saat Rumah Dinas Wali Kota Blitar Dirampok

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Regional
PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

Regional
Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Regional
Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Regional
Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Regional
Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com