Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Taman Pedati Gede, Ikon Destinasi Wisata Baru Kota Cirebon

Kompas.com - 12/12/2022, 13:57 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Cirebon meresmikan Taman Pedati Gede, di Kawasan Kota Tua, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat pada Senin (12/12/2022).

Peresmian Taman Pedati Gede, merupakan upaya Pemerintah Kota Cirebon melestarikan peninggalan yang sangat bernilai sejarah.

Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis menyampaikan, Taman Pedati Gede adalah sebuah taman yang berisi replika dari Pedati Gede Pekalangan Cirebon. Taman ini memiliki lokasi strategis dan dilengkapi ornamen tambahan sehingga layak disebut ikon baru Kota Cirebon.

Baca juga: Pernah Jadi Sasaran Bom Bunuh Diri, Polres Cirebon Kota Perketat Penjagaan

“Replika Pedati Gede sejatinya merupakan simbol majunya peradaban leluhur Cirebon. Herman De Vost asal Belanda, mantan direktur museum kereta-kereta istana, tahun 1993 melakukan konservasi dan riset panjang. Riset itu berkesimpulan bahwa Pedati Gede Cirebon merupakan Mahakarya asli Kebudayaan Cirebon,” kata Nasrudin Azis saat menyampaikan pidato.

Pedati Gede Cirebon memiliki kompleksitas dan kecanggihan sebagai sebuah alat transportasi pada masanya.

Hal itu, sambung Azis, patut menjadi kebanggaan. Bila dahulu Pedati Gede sebagai alat transportasi, hari ini, Pedati Gede menjadi simbol transformasi budaya dan sejarah.

Baca juga: Banjir Rob Rendam Ratusan Rumah dan Kantor Balai Desa Ambulu Cirebon

Azis memohon kepada masyarakat untuk dapat menjaga serta merawat Taman Pedati Gede.

Masyarakat dapat bersama-sama menjadikan Taman Pedati Gede sebagai ruang terbuka, serta memanfaatkannya dengan penuh tanggung jawab.

Usai peresmian, Azis juga menerangkan, Pemerintah Kota Cirebon juga akan tetap memerhatikan kondisi dan keberadaan Pedati Gede Pekalangan yang asli. Hingga saat ini, Pedati Gede Pekalangan yang asli masih berada di Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon.

Azis juga berharap, Taman Pedati Gede menjadi ikon destinasi wisata baru di Kota Cirebon.

Pemerintah membuat taman dengan kondisi yang aman dan nyaman sehingga wisatawan dapat berswafoto, belajar sejarah, dan mengabadikan tiap momen berharganya.

Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, Azis berharap, proses pemulihan ekonomi kreatif sektor pariwisata di Kota Cirebon terus meningkat dan bangkit, pascaditerpa pandemi Covid-19.

Dr Tri Prakosa, Ketua Tim Pelaksana Taman Pedati Gede mengungkapkan, proses pembuatan Taman Pedati Gede cukup memakan waktu.

Pertama, waktu untuk tim melakukan studi dan riset hingga ke Leiden, Belanda. Kedua, waktu untuk proses pengerjaan yang berlangsung Agustus hingga Desember 2022.

Tri yang juga Dosen Teknik Mesin ITB menyampaikan, berdasarkan hasil studi yang disesuaikan dengan letak geografis, replika pedati gede dibuat menggunakan resin di bagian luar dan logam di bagian dalam.

Resin untuk daya awet di bagian luar, sedangkan logam dimaksudkan untuk daya tahan jangka panjang.

“Ukuran replikasi pedati gede ini 1 banding 1 alias sama persis dengan pedati gede sungguhan yang disimpan di kawasan Pekalangan. Panjangnya sekitar 8 hingga 10 meter, lebar 1,5 hingga 2 meter, dan tinggi sekitar 3 meter,” kata Tri saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Berdasarkan hasil studi, Pedati Gede Pekalangan Cirebon adalah Mahakarya Kebudayaan Asli Cirebon. Pedati Gede Cirebon memiliki daya teknologi yang luar biasa yang pernah ada di masanya.

Pedati Gede Cirebon memiliki daya suspensi yang tidak dimiliki kendaraan yang serupa di masanya.

Atas dasar itu, pedati gede juga difungsikan untuk angkut barang berat dengan jarak tempuh yang cukup jauh karena kerangka yang unik, kokoh, dan kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com