Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sojek, Jualan Soto Model Jemput Bola, Tanpa Ongkos Kirim dan Cukup WA Saja

Kompas.com - 30/11/2022, 16:20 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Pada Rabu (30/11/2022), sejak siang Kota Salatiga diguyur hujan. Namun kondisi tersebut tak menyurutkan langkah Eko Yunanto (36) warga Kampung Pancuran, Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga untuk mencari nafkah.

Sejak dua bulan lalu, dengan sepeda motornya Eko berjualan soto.

"Namanya Sojek, soto ojek. Jadi saya menerapkan pola jemput bola. Kalau ada yang pesan, langsung saya samperin dan layani. Cukup menghubungi lewat nomor WhatsApp (WA)," ujarnya saat ditemui.

Baca juga: Petugas Damkar Evakuasi Ular Sepanjang 1,5 Meter dari Rumah Dinas Wali Kota Salatiga

Menurut Eko, dengan cara tersebut jualannya malah bertambah laris. Setidaknya, dalam satu hari dia bisa menjual hingga 50 hingga 70 porsi dengan harga Rp 4.000 per mangkuk.

"Memang murah harganya. Kalau untuk sate-satean harganya Rp 2.000 dan gorengan Rp 1.000," jelasnya.

Meski bertempat tinggal di Salatiga, tak jarang pelanggannya berada di Kabupaten Semarang.

"Mau beli berapa pun saya layani. Satu porsi pun tak masalah. Bahkan yang pembeli daerah Sraten dan Ujung-ujung (Kabupaten Semarang) sudah jadi langganan," kata Eko.

Sebelum berjualan Soto Ojek, Eko sempat bekerja ikut orang dengan berjualan pentol.

"Selama empat tahun jualan pentol ikut orang, lalu saya keluar. Kemudian usaha sendiri jualan pentol, namun sepi. Akhirnya saya jualan soto ini," ujarnya.

"Kalau jualan pentol memang sudah banyak saingan, bahkan yang mangkal tempat strategis semua. Sudah ada penjual pentol. Jadi saya mencoba peluang lain dengan berjualan soto ini," jelas Eko.

Pemikiran awal Eko menjalankan usaha Soto Ojek, karena di Salatiga banyak perantau.

"Mahasiswa dari berbagai daerah dan pekerjanya banyak yang tak pakai motor, ada juga yang mager atau malas gerak, jadi ini peluang. Apalagi kalau beli soto ini tidak perlu ongkos kirim," paparnya sembari tertawa.

Baca juga: Cek Perlengkapan Penanganan Bencana, Kapolres Salatiga Temukan Perahu Karet Bocor dan Gergaji Mesin Kurang

Dia juga menyampaikan, meski tujuan utama berjualan untuk menafkahi keluarganya, tapi tetap mengutamakan menolong orang lain.

"Makan ini kan kebutuhan pokok semua orang, saya beberapa kali kontak langganan, 'kok tidak beli soto ada apa? Ternyata dia tidak punya uang, kan perantau. Mungkin belum dapat kiriman. Saya tawari mau soto gak, saya kirim ke kosnya. Selain mahasiswa ada juga pekerja bangunan yang menyampaikan belum ada uang buat makan anaknya, ya saya kasih soto. Harus tolong menolong," tegas Eko.

Ditambahkan Eko, saat ini jualannya bertambah ramai meski belum stabil.

"Lebih baik saat ini daripada saat jualan pentol. Kalau pas ramai dan soto habis, ya saya pulang dan mengisi lagi kuah serta kelengkapan soto," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com