Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Desa Disebut Lebih Koruptif daripada Kota, 686 Perangkat Jadi Tersangka Korupsi

Kompas.com - 28/11/2022, 13:58 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Korupsi yang terjadi di tingkat desa sudah masuk dalam kategori memprihatikan. Dari medio 2015 hingga 2021, tercatat ada 601 kasus korupsi di tingkat desa.

Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Brigjen Kumbul Kuswidjanto Sudjadi mengatakan, dari 601 kasus tersebut melibatkan 686 tersangka.

Baca juga: Jaksa KPK Kembali Panggil Eks KSAU Agus Supriatna Jadi Saksi Sidang Korupsi Helikopter AW-101

"Paling banyak kepala desa, tapi ada juga tersangka dari perangkat desa dan pihak lain," katanya di Balai Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Senin (28/11/2022).

Kumbul menegaskan bahwa korupsi termasuk kejahatan luar biasa. "Dan ini ternyata tidak hanya terjadi di tingkat pusat, bahkan sudah sampai di tingkat desa. Kita dari KPK melakukan upaya pencegahan dari tingkat terendah, kalau desa berintegritas, maka kecamatan juga. Ini berjenjang hingga tingkat kota dan kabupaten, ke provinsi sehingga muaranya Indonesia bebas dari korupsi," paparnya.

Menurutnya, sesuai UU No.6 Tahun 2014 tentang Otonomi Desa, ada kebijakan mengenai Dana Desa. Sejak 2015 hingga 2022, sebanyak Rp 458,9 triliun telah digelontorkan untuk menciptakan desa yang makmur dan sejahtera, sehingga perekonomian naik.

Namun ternyata, perilaku masyarakat desa lebih koruptif daripada masyarakat kota. "Tahun ini memang sudah mulai berkurang, tapi tetap masih tinggi. Ini berdampak juga terhadap angka kemiskinan yang cukup tinggi, yakni 13,10 persen di 2021 dan 12,29 persen pada 2022," kata Kumbul.

Menurut Kumbul, KPK turun ke desa untuk membangun masyarakat dan lingkungan anti korupsi. Tahapan pembentukan desa antikorupsi dimulai dari observasi, bimbingan teknis, penilaian kelayakan, dan selanjutnya launching.

Sementara Kepala Desa Banyubiru Sri Anggoro Siswaji mengatakan pihaknya menerapkan inovasi dalam pelayanan kepada masyarakat.

"Masyarakat yang butuh pelayanan tidak perlu datang ke kantor karena bisa online, sehingga ini memangkas pertemuan dan cashless yang berpotensi menimbulkan korupsi," terangnya.

Selain itu, juga dilakukan pendampingan kepada perangkat desa untuk peningkatan kapasitas dan kualitas SDM. Pendampingan dilakukan oleh Dispermades dan Diskominfo Kabupaten Semarang.

Baca juga: Bareskrim Polri Back Up Penanganan Kasus Pembunuhan Saksi Korupsi Iwan Boedi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Sumbar, 2 Kendaraan Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik Sumbar, 2 Kendaraan Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com