Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengawan Solo, Sungai Terpanjang di Pulau Jawa yang Menjadi Inspirasi Gesang

Kompas.com - 10/11/2022, 14:58 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sungai Bengawan Solo adalah sungai terbesar dan terpanjang di Pulau Jawa.

Panjang Sungai Bengawan Solo adalah sekitar 548,53 km dan mengalir melewati dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca juga: Jelajah Sungai Bengawan Solo Naik Kapal Naga di Taman Sunan Jogo Kali Surakarta

Hulu Sungai Bengawan Solo berada di daerah Wonogiri, Ponorogo, dan Gunung Kidul.

Sementara muara sungainya semula mengarah ke Selat Madura namun kemudian dialihkan ke Laut Jawa di daerah Ujung Pangkah dekat kota Gresik.

Baca juga: Ekspedisi Bengawan Solo di Lamongan Disambut Gelaran Jazz Festival

Total terdapat 20 kabupaten dan 3 kota yang dilewati oleh Sungai Bengawan Solo yang memiliki 2200 anak sungai.

Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Kabupaten Gunungkidul juga pernah dilewati Sungai Bengawan Solo Purba, yang dulu alirannya mengarah ke selatan dan bermuara di Samudera Hindia.

Baca juga: Bantaran Sungai Bengawan Solo Ditata, Intip Progresnya

Sejarah Sungai Bengawan Solo

Dikutip dari laman Kemendikbud, nama Sungai Bengawan Solo berasal dari bahasa Jawa klasik yaitu ‘bengawan’ yang bermakna besar dan ‘solo’ yang diambil dari nama Desa Sala di wilayah eks Karesidenan Surakarta.

Sejarah panjang Sungai Bengawan Solo dapat ditarik ke zaman prasejarah, di mana arkeolog menemukan berbagai fosil manusia purba di lembah sungai ini.

Beberapa fosil manusia purba yang pernah ditemukan antara lain fosil Pithecanthropus Erectus yang ditemukan oleh Eugene Dubois di Desa Trinil, sebuah desa di pinggir Bengawan Solo, Jawa Timur pada 1890.

Ada pula fosil Homo Mojokertensis di Perning, Mojokerto, Jawa Timur dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Jawa Tengah yang ditemukan Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald.

Bekas Aliran Bengawan solo purba Lokasi Padukuhan WotawatiKOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Bekas Aliran Bengawan solo purba Lokasi Padukuhan Wotawati

Selanjutnya masa Kerajaan Majapahit pada abad ke-8 hingga ke-14, Sungai Bengawan Solo menjadi jalur transportasi dan perdagangan dari dan ke pedalaman Jawa.

Dilansir dari laman resmi Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, pembangunan infrastruktur SDA di Sungai Bengawan Solo telah dimulai pada abad ke-18 oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Salah satunya adalah pembangunan kanal Solo Vallei Werken dan sudetan Bengawan Solo dari Plangwot – Sidayu Lawas yang terhenti karena alasan biaya.

Kemudian pada tahun 1880 dilakukan pengalihan aliran muara Sungai Bengawan Solo dari Selat Madura ke Ujung Pangkah untuk menghindari sedimentasi di Pelabuhan Tanjung Perak.

Pemerintah kolonial juga membangun Waduk Pacal (1935) di Kabupaten Bojonegoro dan Waduk Prijetan (1916) di Kabupaten Lamongan untuk keperluan irigasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com