Sementara untuk mengatasi masalah banjir dari aliran Sungai Bengawan Solo, pemerintah Indonesia juga membangun Waduk Gajah Mungkur di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.
Waduk Gajah Mungkur dibangun mulai tahun 1976 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 17 November 1981.
Aliran Sungai Bengawan Solo menjadi inspirasi lagu yang diciptakan oleh maestro keroncong Indonesia, Gesang Martohartono.
Dalam salah satu bait lagu Bengawan Solo berbunyi “Mata airmu dari Solo, terkurung gunung seribu. Air mengalir sampai jauh, dan akhirnya ke laut.”
Dilansir dari laman petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id, mata air Sungai Bengawan Solo berasal dari Pegunungan Sewu yang terletak di sebelah tenggara wilayah eks Karesidenan Surakarta.
Mata air tersebut mengalir ke arah barat daya dan menjadi batas antara wilayah Kabupaten Pacitan dengan Kabupaten Wonogiri.
Kemudian Sungai Bengawan Solo membelok ke barat memasuki wilayah Kabupaten Wonogiri.
Aliran Sungai Bengawan Solo di desa Kakap kemudian mengalir ke arah utara.
Selanjutnya Sungai Bengawan Solo yang berada di sebelah selatan kota Wonogiri semakin membesar karena adanya tumpahan air kali Keduwang yang berhulu di Gunung Lawu.
Setelah melewati Kota Wonogiri, aliran sungai ini berbelok menuju ke arah barat laut dan mendapatkan tumpahan air kali Dengkeng yang berhulu di Gunung Merapi.
Sungai Bengawan Solo kemudian masuk ke wilayah Kota Surakarta dan mengalir ke timur laut menuju arah Kabupaten Sragen.
Di wilayah kota Surakarta, sungai ini kembali mendapatkan tumpahan air Kali Pepe yang berhulu di Gunung Merbabu.
Sungai ini menjadi lebih besar dan terus mengalir ke arah timur laut dengan menerima tumpahan air Kali Kedungbang yang berhulu di Gunung Lawu.
Setelah sampai di sebelah utara Kota Sragen yaitu di desa Sukawati, aliran sungainya berkelok ke timur sampai di perbatasan wilayah Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Sragen.
Sungai Bengawan Solo kembali mendapatkan tumpahan air, kali ini dari Sungai Kedungbanteng yang mata airnya juga dari Gunung Lawu.