ACEH TAMIANG, KOMPAS.com – Memasuki hari ke-10 banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Kamis (10/11/2022), proses belajar mengajar belum normal.
Ratusan sekolah yang terendam banjir belum memulai aktivitas belajar.
Selain itu, sekolah yang sudah kering dari banjir baru mulai pembersihan lumpur dan sisa banjir lainnya.
Baca juga: Banjir Aceh Timur Mulai Surut, Pengungsi Kembali Pulang ke Rumah
Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Agusliana Devita menyebutkan, terjadi penurunan ketinggian air di sejumlah desa.
Meski begitu, masih terdapat 17 desa hingga hari ini terendam banjir dan terisolasi.
Sedangkan jumlah pengungsi hari ini masih tercatat sebanyak 4.136 jiwa dengan desa terendam banjir masih sebanyak 67 desa.
“Untuk sekolah masih dilakukan pembersihan. Secara bertahap akan aktif kembali. Namun, kita lihat kesiapan masing-masing sekolah dulu,” kata Devi saat dihubungi, Kamis.
Dia menyebutkan, kecamatan yang terparah hingga hari ini yaitu Kecamatan Rantau dan Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang.
“Dua kecamatan ini lokasi titik pengungsi terbanyak” katanya.
Baca juga: Banjir dan Longsor Landa 2 Desa di Lampung, Ratusan Rumah Terdampak
Sebelumnya diberitakan, banjir merendam 12 kecamatan, yaitu Kecamatan Sekerak, Seruway, Kota Kuala Simpang, Kejuruan Muda, Karang Baru, Mayak Payed, Tenggulun, Tamiang Hulu, Bandar Pusaka, Bendahara, Banda Mulia, dan Kecamatan Rantau Aceh Tamiang sejak 1 November 2022.
Satu orang dilaporkan tewas dalam peristiwa ini. Ratusan kendaraan tertahan di Aceh Tamiang karena tidak bisa menerobos banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.