Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga karena Uang Keamanan, OTK Menyerang Pertambangan Ilegal hingga 1 Pekerja Tewas

Kompas.com - 08/11/2022, 15:17 WIB
Pythag Kurniati

Editor

JAYAPURA, KOMPAS.com- Persoalan uang keamanan diduga menjadi motif yang melatarbelakangi penyerangan sekelompok orang di wilayah pertambangan ilegal di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Pegunungan Bintang, Papua.

Dalam penyerangan itu, satu orang pekerja bernama Rolmo Aldus Tuenoa tewas.

"Ini sebenarnya lebih karena masalah uang keamanan, karena tidak dikasih makanya diserang," ungkap Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakiri di Jayapura, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Kapolda Papua Ungkap Motif OTK Serang Pertambangan Ilegal hingga Tewaskan 1 Orang, karena Masalah Uang Keamanan

Lokasi sulit dijangkau

Menurut Fakiri, lokasi pertambangan yang menjadi tempat kejadian sulit dijangkau melalui jalur darat.

"Kalau kita mau ke sana harus helikopter dan butuh sumber daya besar untuk masuk ke wilayah itu," katanya.

Baca juga: Kamp Tambang Ilegal di Pegunungan Bintang Diserang OTK, 1 Orang Tewas

Sehingga wilayah tersebut termasuk rawan ancaman.

Apalagi, para penambang tidak pernah membertahukan kepada aparat.

"Mereka tahu kerja di tempat itu risikonya tinggi, jadi pikirkan baik-baik," kata Kapolda.

Halaman:


Terkini Lainnya

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

Regional
Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Regional
Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com