Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Sampah, Remaja di Lombok Buat Wayang Kreasi dari Botol

Kompas.com - 06/11/2022, 19:22 WIB
Fitri Rachmawati,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Berawal dari masalah lingkungan, dalang cilik Sunan Satriaji Sulthan (12) siswa Kelas 1 SMP dan dalang remaja Imam Triana Syahputra (16) yang duduk di bangku SMA memainkan wayang kreasi dari botol dalam penampilannya.

Dua dalang yang tergabung dalam kelompok Yayasan Pedalangan Wayang Sasak atau Sekolah Pedalangan Wayang Sasak (SPWS) ini memainkan lakon Beriuk Jagak Gumi Paer (Bersama Menjaga Tanah Air) sebagai gambaran bagaimana sampah plastik merusak lingkungan dan menyebabkan Bumi rusak.

"Ini adalah lakon yang sering kami mainkan, tapi tidak pernah bisa, karena selalu ada kreasi dalam ceritanya. Kali ini kami menuju bumi baru, tempat yang lebih aman, tapi sama saja setelah alamnya dirusak, bumi baru jadi menakutkan, ancaman bencana di mana-mana," kata Imam usai pertunjukan.

Baca juga: Kisah Rifdhan, Dalang Cilik Usia 6 Tahun Asal Mataram yang Lestarikan Wayang Sasak

Wayang botol buatan mereka pun diberikan kepada penonton anak-anak sebagai oleh-oleh dan mengingatkan untuk selalu menjaga lingkungan dari sampah plastik.

Abdul Latif Apriaman, Ketua SPWS yang juga menjadi dalang dalam lakon wayang botol, ingin memberi pesan bahwa menjaga alam dan lingkungan adalah kewajiban sebagai umat manusia.

"Karena jika alam rusak kita semua akan musnah karena bencana, karena itu dimanapun kita berpijak menjaga alam dan kelestariannya dengan tidak mengotorinya dengan sampah sampah dari rumah kita, akan membuat bumi tetap tersenyum bahagia," ungkapnya.

Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Mataram (Unram), juga tertarik ikut serta mengunakan medium wayang sebagai media kampanye, mengatasi sampah di Kota Mataram.

"Kami tertarik mengajak adik-adik SLB di Mataram memainkan wayang sebagai media belajar tentang lingkungan, tapi karena wayang kulit sulit didapat dan mahal, kami mencoba mengunakan media wayNg botol," kata Melly R, mahasiswa semester 5 koordinator gerakan peduli lingkungan bagi anak anak usia sekolah.

Mereka telah melatih lakon stop sampah melalui wayang botol pada anak anak di SLBN 1 Mataram, dan akan menggelar pertunjukan 12 November 2022.

Melly mengatakan, satu anak satu wayang, agar anak-anak memiliki wayangnya sendiri untuk berekspresi.

Bersama Yayasan Pedalangan Wayang Sasak, mahasiswa Fakultas Ekonomi Unram ini akan membuat gerakan seribu wayang botol, akan mengajar anak anak di seluruh dunia membuat wayang botol dan memainkannya secara bersama sama secara virtual, agar seluruh wayang botol sedunia bisa bertemu.

"Itu impian kami bersama kakak kakak di Yayasan Pedalangan Wayang Sasak, mengajak anak anak seluruh dunia peduli pada lingkungan melalui media wayang botol.

Baca juga: Jadi Dalang Wayang Kulit, Bripka Sutrisno Sisipkan Pesan Humanis soal Kamtibmas

Pengurus Persatuan Dalang Indonesia (Pepadi) NTB, Lalu Abdurrahim bersyukur bahwa Wayang Sasak memiliki penerus yang diperjuangkan oleh para dalang yang bersedia dan bersetia melatih.

"Kami berharap wayang akan tetap menjadi bagian dari kehidupan dan tetap terjaga kelestariannya," katanya.

Dia tidak mempersoalkan ada wayang pakem Wayang Sasak (wayang kulit) dan ada wayang kreasi yang tetap memunculkan tokoh tokoh Wayang Sasak seperti Umar Maye.

"Wayang kreasi seperti wayang botol akan lebih mudah di gunakan untuk media sosialisasi oleh anak anak dan masyarakat, tetapi tetap mereka harus belajar lebih dalam Wayan Sasak pakem," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com