Sekitar medio 1991, Mbah Sadiman kembali ke kampung halamannya. Saat kembali ke kampung halaman, Mbah Sadiman mendapati warga masih susah mendapatkan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih, warga setempat harus berebut di beberapa mata air yang kecil debit airnya.
Namun lantaran penghasilannya yang pas-pasan sebagai petani penggarap lahan dan penyadap getah pinus, tak banyak yang bisa dilakukan Mbah Sadiman. Hingga pada 1996, muncul ide Mbah Sadiman untuk menanam pohon beringin di lereng Gunung Lawu bagian selatan agar mata air melimpah.
Mbah Sadiman memilih pohon beringin sebagai tanaman penghijaunya. Pilihan Mbah Sadiman untuk menanam pohon beringin sebagai penghijau lereng Gunung Lawu awalnya dinilai tak lazim bagi warga sekitar.
Terlebih pohon beringin bagi orang jawa identik dengan tempat atau rumah bagi makhluk halus. Namun bagi Mbah Sadiman, pohon beringin memiliki banyak manfaat bagi manusia. “Pohon beringin itu bisa menyimpan air. Jadi kalau ditanam di mana saja, biasanya di bawahnya akan ditemukan sumber mata air,” kata Mbah Sadiman.
Ia mencontohkan salah satu sumber air yang berada di belakang Kantor Bupati Wonogiri di Kota Wonogiri. Di sumber mata air itu di atasnya terdapat pohon beringin besar yang menaunginya.
Baca juga: Perjuangan Perpustakaan Kampung Bahera Bandung Memutus Rantai Generasi Putus Sekolah
Bagi Mbah Sadiman, menanam pohon beringin selain mampu menabung banyak air juga akan terus terjaga keberadaannya. Terlebih pohon beringin identik dengan rumah para makhluk halus. Dengan demikian bila sudah besar, dipastikan tidak akan orang yang berani menebang pohon tersebut.
Berbekal keyakinannya itu, 1996 menjadi awal mula Mbah Sadiman menanam pohon beringin di beberapa titik yang berdekatan dengan sungai kecil di lereng Gunung Lawu bagian selatan. Saat itu yang ditanam sekitar belasan pohon saja.
Setelah 26 tahun berlalu, kini sudah ribuan pohon ditanam Mbah Sadiman di lereng Gunung Lawu bagian selatan. Ribuan pohon beringin yang tumbuh menjulang pun sudah dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar.
Bila Anda berkunjung ke lereng tersebut, tak sulit mendapatkan mata air yang ditemukan dibawah naungan pohon beringin yang ditanam Mbah Sadiman. (Bersambung)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.