Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Temukan Satu Keluarga Hanya Makan Nasi dan Garam

Kompas.com - 03/11/2022, 21:17 WIB
Farid Assifa

Penulis

"Mereka rata-rata hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka sebagian adalah urban. Awalnya tinggal di hutan, namun karena hutan terkena tol, akhirnya mereka tinggal di pinggir tol," kata Dedi.

Kemiskinan kultural

Dedi mengatakan, ia melihat tetangga Mimin masih mengumpulkan kayu bakar untuk memasak. Sedangkan Mimin selama ini ia tergantung pada gas melon untuk masak dan air galon untuk minum.

"Jadi hari ini adalah hari kematian bagi keluarga ini? Kompor mati, gas mati kosong, galon mati tidak mengalir, uang juga tinggal Rp 500," ucap Kang Dedi.

Menurut Kang Dedi ini adalah salah satu contoh mengapa kemiskinan masih menjamur di masyarakat Indonesia.

Seperti keluarga Mimin yang ketergantungan terhadap kompor gas, padahal sumber daya alam untuk kayu bakar masih sangat banyak. Begitu juga air minum yang harus beli berupa galon.

"Kayu bakar tidak dipakai, kemudian pakai gas beli Rp 25.000 sampai Rp 35.000. Air pakai galon, beli lagi, duit lagi, beras harus beli lagi, ikan harus beli lagi, listrik beli lagi, sekolah harus jajan, sedangkan duit yang dicari gak setiap hari didapat kadang Rp 20.000, kadang Rp 50.000 atau kadang tidak ada. Karena semua tergantung sama uang, orang bisa mati," beber Dedi.

Ia pun mengkritik anak-anak Mimin yang setiap hari hanya menonton televisi tanpa kegiatan. Hal tersebut menimbulkan hawa lapar pada anak, namun tak ada yang bisa dimakan.

"Nah, kalau anak cari kayu bakar punya kegiatan tidak hanya nonton TV. Pulang bisa dapat jamur, bisa dapat nangka jatuh, pisang jatuh, mangga yang jatuh tergantung rezekinya dapat apa. Datang ke rumah masak pakai kayu gratis, selama berjalan ada yang nyuruh dapat uang untuk beli beras. Karena saya pernah ngalamin seperti itu sehingga hidupnya kreatif," katanya.

"Nasib yang seperti ibu ini banyak. Ini yang dimaksud kemiskinan kultural, kemiskinan karena perubahan budaya hidup," sambung Kang Dedi.

Baca juga: Lewat Program BPBL, 1.904 Keluarga Miskin di Maluku Kini Bisa Nikmati Listrik

Jika saja keluarga tersebut tidak tergantung pada hal-hal tersebut seperti memanfaatkan kayu bakar, memasak air untuk minum, maka hidup akan lebih makmur karena tidak tergantung pada hal yang sifatnya harus dibeli.

Kang Dedi Mulyadi pun memberikan sejumlah uang kepada Mimin sebagai bekal hidup. Ia meminta uang hasil jualan suaminya ditabung untuk tambahan modal usaha. Sementara untuk makan satu bulan ke depan bisa memanfaatkan uang yang baru saja diberi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com