Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Purbalingga, Taufik Katamso menilai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga terkesan tidak responsif dalam menangani bencana di Karangreja.
Menurutnya, perlu ada posko induk untuk mengordinir tiga titik pengungsian di tiga desa tersebut. Posko induk sangat diperlukan kaitannya dengan manajemen logistik dan relawan.
"Contohnya, kemarin sempat ada insiden rebutan logistik, di mana Pemerintah Desa Tlahab Lor menolak memberikan persediaan logistik warganya untuk disalurkan ke Posko Siwarak yang lebih membutuhkan," kata Taufik.
Selain itu, saat meninjau lokasi pengungsian, Taufik tidak melihat ada personel BPBD yang bertugas. Padahal, BPBD seharusnya siap siaga di lokasi pengungsian sebagai kordinator.
"Para relawan memang sudah biasa bekerja di lapangan, namun ketika kondisi kedaruratan seperti ini tetap harus ada kepala posko yang mengordinir semua hal, dan selayaknya dari unsur pemerintahan," kata dia.
Dikonfirmasi, Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Muksoni mengatakan, pihaknya baru akan merapatkan posko induk pada Selasa (1/11/2022) besok.
Dia mengatakan, insiden rebutan logistik yang terjadi di posko pemgungsian Desa Siwarak hanya permasalahan miskomunikasi saja.
Baca juga: Kabar Terbaru Sumanto Eks Manusia Kanibal asal Purbalingga, Sering Murung dan Hobi Main Tenis Meja
"Saat ini, masih dalam tahap administrasi untuk melengkapi perizinan, rencananya (posko induk) di kantor kecamatan. Yang pertama kami bentuk adalah dapur umum," kata dia.
Muksoni mengakui jika BPBD memiliki keterbatasan personel untuk menempatkan petugas sebagai kordinator di setiap posko pengungsian.
Petugas BPBD, kata Muksoni, bekerja tentatif memantau kondisi pengungsian dari posko kecamatan dan posko kabupaten.
"Jika ada donatur yang akan menyalurkan bantuan, informasi kebutuhan logistik dan penyalurannya untuk sementara langsung ke dapur umum saja, karena dapur umum yang tahu persis apa dibutuhkan di lapangan," pungkas dia.
Dari pantauan Kompas.com, para relawan yang terlibat di posko pengungsian di antaranya PMI, Tagana, Pramuli, Baznas, PPA Gasda, MDMC, Banser, Rapi, PPA Chrisda, Palateksa, Smuda Pala, Babinsa, RPP, PRC, dan Karang Taruna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.