Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Mengaji di Kabupaten Bandung Cabuli 3 Santri, DP2KBP3A Siap Dampingi Korban

Kompas.com - 25/10/2022, 15:57 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung, Muhammad Hairun angkat bicara soal terungkapnya kasus sodomi yang dilakukan YHS alias S (19), salah satu guru ngaji Pondok Pesantren di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Hariun mengatakan, untuk kasus tersebut pihaknya memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) yang biasa menangani kasus kekerasan, baik kekerasan fisik atau kekerasan seksual terhadap anak.

Ia menyebut, kasus tersebut telah diketahui oleh Dinas dan jajarannya, terutama tim Satgas PPA di tingkat Kecamatan.

Baca juga: Guru Mengaji di Kabupaten Bandung Cabuli Santri sejak Agustus 2021, 3 Anak Jadi Korban

"Sampai saat ini, untuk kasus serupa, kami ada unit juga di tingkat Kecamatan, ada pendampingan hukumnya, ada psikolognya juga," katanya dihubungi, Selasa (25/10/2022).

Menurutnya, tim di tingkat kecamatan tersebut tidak hanya bertugas menangani saja, namun juga mendeteksi permasalahan serupa sejak dini.

Ia menyebut, siap menerima penanganan korban, bahkan jika trauma korban terlalu dalam. Pihaknya, siap membawa para korban ke Selter penyembuhan psikologis.

"Tapi kita tetap, dengan adanya kasus ini, rujukannya dari Polresta Bandung, jadi kita sama-sama mendampingi korban. Kepolisian menangani pelakunya dan kami menangani korbannya," ungkapnya.

Sejauh ini, pihaknya mengaku kerap berkoordinasi dengan jajaran kepolisian. Kolaborasi ini sudah berlangsung, sebab kedua lembaga, kata dia, memiliki peran penting dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak.

Baca juga: Terduga Pelaku Pencabulan di Malang yang Ditangkap Kakak Korban Resmi Jadi Tersangka

"Kepolisian dengan kita sudah sering bersama-sama. Pelaku urusan kepolisian, tapi korban kita yang akan menanganinya. Apalagi mereka juga masih anak-anak, salah satunya kalau dia mendapatkan kekerasan dia butuh trauma healing, atau psikologinya. Makanya kita di selter terus dibangun dan diberdayakan," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com