Seperti diberitakan sebelumnya, NA merupakan santri pindahan dari salah satu ponpes di Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.
Sejak pindah, NA ini ternyata satu kamar dengan MF. Padahal, MF sebelumnya tidur bersama enam santri lain yang setingkat dengan dirinya.
“Pihak ponpes tanpa sepengetahuan orangtua memasukkan anak ini ke kamar anak SMP kelas 1, itu kan tidak baik,” ujarnya.
Dari pengakuan MF, dia dianiaya oleh NA karena mempertanyakan permasalahan jadwal piket kamar.
Ermawati sendiri menduga pihak ponpes ingin menutupi kasus yang menimpa anaknya tersebut.
(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.