Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Santri di Banyuasin Diduga Dianiaya Senior, Ibu Korban Ungkap Kronologinya

Kompas.com - 24/10/2022, 16:12 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus seorang santri berinisial MF (12) yang diduga dianiaya seniornya di Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), jadi sorotan.

Ermawati (49), ibu korban, mengatakan, pihaknya pesantren mengetahui kejadian yang menimpa anaknya.

Namun, kata Ermwawati, pihak ponpes justru meminta MF untuk tak menceritakan hal itu ke orang luar pondok.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut LRT Palembang Sepi Penumpang, KAI Ungkap Fakta Sebaliknya

"Waktu sampai rumah setelah dijemput, anak saya diam saja tidak mau cerita. Saya sudah mulai curiga kalau dia dipukuli," kata Ermawati, saat dihubungi, Senin (24/10/2022).

“Setelah itu anak saya baru cerita bahwa sudah dianiaya oleh kakak kelasnya (inisial) NA. NA ini bukan sebaya dengan anak saya,” tambahnya.

Baca juga: Santri di Sumsel Babak Belur Dianiaya Seniornya, Ponpes Minta Korban Tak Beri Tahu Siapa Pun

Lapor ke polisi

Menurut Ermawati membenarkan bahwa orangtua pelaku sudah meminta maaf. Namun dirinya bersikukuh akan berencana melapor ke Polres Banyuasin.

“Orangtuanya dan pelaku sudah meminta maaf, tapi saya tetap mau ini diselesaikan secara hukum,” ujar dia.

Sementara itu, Kapolsek Talang Kelapa Kompol Sigit Agung Susilo mengatakan, keluarga MF sampai saat ini belum membuat laporan resmi.

“Tapi walaupun laporannya belum masuk, kami sudah melakukan penyelidikan,” ujarnya.

Polisi juga menemukan dugaan korban tidak hanya satu orang. Namun hal itu masih menunggu penyelidikan lebih lanjut.

 

Kronologi

Seperti diberitakan sebelumnya, NA merupakan santri pindahan dari salah satu ponpes di Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.

Sejak pindah, NA ini ternyata satu kamar dengan MF. Padahal, MF sebelumnya tidur bersama enam santri lain yang setingkat dengan dirinya.

“Pihak ponpes tanpa sepengetahuan orangtua memasukkan anak ini ke kamar anak SMP kelas 1, itu kan tidak baik,” ujarnya.

Dari pengakuan MF, dia dianiaya oleh NA karena mempertanyakan permasalahan jadwal piket kamar.

Ermawati sendiri menduga pihak ponpes ingin menutupi kasus yang menimpa anaknya tersebut.

(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : David Oliver Purba)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com