Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30-an Karung Bangkai Ayam Dibuang ke Sungai di Salatiga, Awalnya Warga Cium Bau Menyengat

Kompas.com - 18/10/2022, 13:05 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com- Sekitar 30-an karung yang berisi bangkai ayam dibuang oleh orang tak bertanggungjawab di Sungai Jurang Gunting, Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.

Lurah Ledok Bambang Hartono mengatakan penemuan karung berisi bangkai ayam tersebut berawal dari keluhan warga.

"Jadi beberapa hari lalu warga mencium ada bau yang sangat menyengat. Mereka lalu komplain ke pabrik," jelasnya, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Kesaksian Penemu Belasan Bangkai Kucing Dibunuh di Pasar Tasikmalaya

Ternyata setelah dilakukan pelacakan, bau tersebut berasal dari bangkai ayam yang dimasukan ke dalam karung.

"Semalam setelah bangkai tersebut ditemukan, langsung kita koordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga," kata Bambang.

Koordinasi dengan BPBD diperlukan karena kondisi bangkai dalam karung tersebut berada di bawah jembatan dan untuk evakuasi membutuhkan alat bantu.

"Jurang di bawah jembatan tersebut tingginya sekitar tujuh meter, dan kalau langsung turun lumayan terjal, jadi bangkai dalam karung harus ditarik dengan tali," kata Bambang.

Petugas BPBD dengan mengenakan pakaian hazmat yang turun ke sungai. Kemudian langsung mengaitkan karung ke tali dan ditarik ke atas. Selanjutnya dengan menggunakan truk sampah DLH, bangkai tersebut dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngronggo.

"Nanti dikubur di TPA tersebut untuk meminimalisir polusi bau dan bakteri," kata Bambang.

Bambang menduga pembuang bangkai ayam tersebut berasal dari luar daerah. "Pertama karena disini tidak ada peternakan ayam dan kedua ini jalur cepat dan kurang terpantau, mobil tinggal diparkir terus pelaku bisa melempar ke sungai," jelasnya.

Sementara Kepala DLH Kota Salatiga, Sulistyaningsih mengatakan dengan adanya pembuangan bangkai ayam dalam jumlah besar tersebut, akan dilakukan cek laboratorium terhadap kualitas air sungai.

"Pasti ada dampaknya, pertama polusi bau dan kualitas air, ini dilakukan pengecekan agar tidak merugikan masyarakat," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com