Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Cium Siswi di Kelas, Oknum Guru di Bima Dipecat Sekolah

Kompas.com - 14/10/2022, 15:24 WIB
Syarifudin,
Krisiandi

Tim Redaksi

Sebelumnya diberitakan, seorang guru di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilaporkan oleh orangtua korban ke polisi.

Pria berinisial SN itu dituduh melakukan pelecehan seksual kepada murid perempuannya hingga anak belia itu mengalami trauma.

Pamam korban, Syarifudin mengatakan, pelecehan seksual itu berlangsung di sekolah tempat pelaku bertugas.

Dia mengungkapkan, pristiwa ini terjadi pada Jumat (30/9/2022) lalu. Mirisnya, pelecehan tersebut berlangsung di ruang kelas.

Modus yang dilakukan SN adalah dengan pura-pura memanggil korban ke ruang kelas.

Saat itu, kata dia, pelaku hendak membina korban karena dianggap malas mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Dalam keterangan korban, lanjut Syarifudin, di tempat belajar itu hanya ada pelaku dan korban. Ketika itu, para siswa lain sedang berada di luar ruangan.

Naas bagi korban, ketika bertemu guru yang harusnya memberikan contoh, dia malah mendapatkan perlakuan tak senonoh. Pasalnya, selain memegang tangan, pelaku SN mencium pipi korban.

"Dari pengakuan korban, sebelumnya ia dipanggil ke ruang kelas dan akhirnya menghadap. Saat itu pelaku SN tanya kenapa jarang masuk sekolah, terus dia bilang kamu ngapain aja. Setelah itu dia tiba-tiba minta ciuman. Terus korban bilang cium aja kalau berani. Akhirnya pelaku langsung mencium dibagian pipi korban," kata Syarifudin mengutip keterangan R.

Sesuai dilecehkan oleh oknum guru tersebut, kata dia, korban langsung keluar dari ruangan. Korban selanjutnya menceritakan kejadian yang dialaminya itu ke teman sekolahnya.

Tindakan SN akhirnya diketahui semua guru di sekolah setempat hingga berujung laporan ke polisi.

Dari kejadian itu, kata Syarifudin, korban mengalami trauma dan gangguan psikologis. R bahkan tidak lagi mau mengikuti ulangan semester. Dia mengaku malu setelah kejadian yang dialaminya itu mencuat di sekolah.

"Dia sempat tidak ikut ulangan selama tiga hari. Mungkin korban malu ya," ujar Syarifudin

Dia mengatakan, saat kejadian korban tidak memberitahu ke pihak keluarganya. Orangtua korban justru tahu setelah perempuan malang itu tidak mau berangkat ke sekolah. Padahal, saat itu pihak sekolah sedang menggelar Ujian Tengah Semester (UTS) semester ganjil.

"Jadi posisinya mungkin takut, sehingga dia tidak bilang ke orangtuanya. Mereka baru mengetahui itu setelah anaknya tidak mau ke sekolah. Korban mengakui bahwa tidak masuk sekolah dikarenakan telah dicium oleh oknum gurunya," tutur Syarifudin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com