KOMPAS.com - Hasil survei Political Statistics (Polstat) menyebut Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, masuk dalam bursa Calon Gubernur (cagub) DKI Jakarta.
Survei bursa cagub DKI Jakarta 2024 yang dilakukan Polstat melibatkan 830 responden di DKI Jakarta pada 1-10 Oktober 2022.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Gibran meraih 10,5 persen suara responden, sedangkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapatkan 19,1 persen suara.
Adapun peringkat pertama ditempati oleh Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan, dengan perolehan suara mencapai 40,5 persen.
Baca juga: Bertemu Gibran di Loji Gandrung, Bima Arya Kenang Momen Bersama Jokowi 10 Tahun Lalu
Menanggapi hal tersebut, Gibran mengaku belum mengetahui hasil survei yang menyebut namanya masuk dalam bursa cagub DKI Jakarta.
"Saya belum baca," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2022).
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memang kerap masuk dalam survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga.
Dia disebut sebagai salah satu sosok yang berpotensi maju sebagai cagub DKI Jakarta atau Jawa Tengah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
"Kalau namanya survei nama siapa saja bisa muncul," ujar Gibran.
Baca juga: Elektabilitas Bursa Cagub DKI Jakarta di Bawah Ahok, Gibran Sebut Ingin Tetap di Solo
Gibran menyatakan, saat ini dia masih ingin fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Wali Kota Solo.
"Saya kan tetap di sini (Wali Kota Solo). Santai saja," ucapnya.
Terkait peluangnya kembali mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo pada Pilkada 2024, Gibran menyerahkan hal tersebut kepada masyarakat Solo.
"Tidak tahu. Ya bergantung warga. Kalau warga Solo masih menginginkan ya (maju)," tuturnya.
Selain itu, Gibran juga menanggapi unggahan pemilik akun Twitter @yusuf_dumdum yang menyebutnya membeli ijazah di luar negeri.
Baca juga: Tanggapan Gibran soal Ijazahnya Disebut Beli dari Luar Negeri
"Nanti saya unggah foto wisuda saja ya. Nanti diteliti, diedit apa tidak ijazahnya," kata Gibran.
Menurutnya, pihak yang mempermasalahkan dan menyebut ijazahnya palsu adalah orang yang kurang pekerjaan.
Padahal, Gibran menekankan, butuh perjuangan keras agar dia bisa memperoleh ijazahnya tersebut.
"Aneh-aneh semua. Sekolah susah-susah, kadang-kadang bekalnya kurang," tandasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Ardi Priyatno Utomo)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.