Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Ojol Demo di Kantor DPRD Balikpapan, Keluhkan Potongan dan Pungutan Ilegal

Kompas.com - 10/10/2022, 23:25 WIB
Ahmad Riyadi,
Khairina

Tim Redaksi

 

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Pasukan ojek online (ojol) yang tergabung dalam Persatuan Driver Online Balikpapan (PDOB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Senin (10/10/2022).

Ratusan ojol ini memadati kantor DPRD hingga membuat petugas menutup paksa akses Jalan Jenderal Sudirman tersebut. 

Baca juga: 2 Hari Dicari, Jenazah Driver Ojol Lompat ke Sungai Citarum Akhirnya Ditemukan

Para driver ojol ini membawa sejumlah tuntutan yang harus ditindaklanjuti pemerintah, salah satunya yakni potongan yang terapkan oleh pihak aplikator tidak sesuai dengan aturan dari pemerintah.

Seperti yang diketahui di dalam Keputusan Menteri Perhubungan No 667 Tahun 2022 tentang biaya jasa pengguna kendaraan roda dua yakni pemberlakuan pemotongan dari aplikator sebesar 15 persen. 

“Meminta kepada pemerintah untuk menerapkan aturan yang sudah mereka buat sendiri, yakni dalam KP No 667 Tahun 2022 bahwa aplikator maksimum memotong 15 persen. Tetapi fakta sampai saat ini masih 20 persen,” kata Om Lauw, Pembina PDOB di sela-sela aksi.

 Baca juga: Diduga Ada Masalah Keluarga, Driver Ojol Loncat ke Sungai Citarum

Selanjutnya, para ojol meminta pemerintah juga menindaklanjuti aplikator yang melakukan pungutan liar (pungli). Yakni menambahkan biaya potongan berkedok jasa aplikasi yang tidak ada di dalam perjanjian atau aturan pemerintah.

Hal ini sangat diberatkan oleh para ojol lantaran penghasilannya terus terpotong oleh biaya-biaya tambahan yang dibuat sendiri oleh aplikator. 

“Dalam artian yakni aplikator menarik tarif-tarif jasa aplikasi, jadi setelah 20 persen tadi ada lagi biaya seperti jasa aplikasi. Nah ini adalah tarikan ilegal yang tidak ada di dalam aturan pemerintah yang mereka buat sendiri. Nah makanya kami minta pemerintah menegakkan ini aturan, karena mereka yang buat sendiri,” ujarnya.

 

Aksi demo ini bukan tanpa alasan, sebab sebelumnya pihak PDOB telah bertemu dengan Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud, serta menyurati Gubernur Kaltim Isran Noor. Namun hingga saat ini belum ada respon dan tindaklanjut.

 

Para ojol mengancam jika aspirasinya tidak bisa diwujudkan, driver ojol di Balikpapan berencana tidak akan memilih kembali Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud untuk periode selanjutnya.

“Maka dari itu kami minta kepada pemerintah kota, karena kemarin juga kami kan yang memilih. Kami pastikan bila suara kami tidak ditindaklanjuti, periode yang akan datang mereka tidak terpilih. Kami akan pastikan itu, karena ojol di sini banyak. Yang datang ke sini banyak, R2 dan R4 gabung, total anggota kami itu ada 1.200 orang,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com