Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Maaf untuk Pelaku, Keluarga Besar Korban Pembunuhan di Lampung Akan Kirim Surat ke Jokowi

Kompas.com - 09/10/2022, 21:15 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Empat orang warga Desa Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, menjadi korban pembunuhan dengan motif perebutan harta warisan.

Mirisnya lagi, jasad keempat korban, yakni Zainudin (60), Siti Romlah (45), Wawan (40), dan Zahra (5) ditemukan di dalam septic tank setelah diketahui menghilang selama satu tahun.

Sedangkan satu korban lainnya, yakni Juwanda (26), ditemukan dikubur di kebun singkong.

Adapun pelaku yang berinisial E (38) dan DW (17) merupakan kerabat dari keempat korban.

"Kedua pelaku ini adalah anak dan cucu korban Zainudin," kata Kapolres Way Kanan, AKBP Teddy Rachesna, Kamis (6/10/2022), dikutip dari regional.kompas.com.

Baca juga: Ayah dan Anak Bunuh Satu Keluarga di Lampung, Keluarga Besar Bakal Bersurat ke Jokowi, Minta Tersangka Dihukum Mati

Saat ini, kedua pelaku telah ditangkap dan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman.

Keluarga besar korban akan surati Jokowi

Menanggapi terungkapnya kasus pembunuhan ini, pihak keluarga besar Zainudin mengatakan akan mengirim surat untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan meminta agar pelaku dihukum mati.

Pernyataan tersebut disampaikan keluarga korban melalui video yang diterima Kompas.com dari Kepala Desa Marga Jaya, Minggu (9/10/2022) siang.

Dalam video tersebut, Damheri, yang merupakan adik korban Zainudin, membacakan surat pernyataan.

Baca juga: Motif Pembunuh Satu Keluarga di Septic Tank, Jual Aset Korban untuk Judi dan Mabuk

"Kami keluarga besar almarhum Zainudin meminta kepada aparat penegak hukum agar menghukum Erwinuddin (tersangka E) dengan hukuman mati," katanya, dilansir dari regional.kompas.com, Minggu (9/10/2022).

Keluarga besar korban juga menegaskan tidak ada maaf untuk tersangka E maupun anaknya DW atas kasus pembunuhan tersebut.

Keluarga besar diketahui sudah bermusyawarah dan memutuskan untuk mengirim surat ke Jokowi agar para tersangka dihukum mati.

"Kami akan mengadu (bersurat) ke Presiden Jokowi dan meminta agar (tersangka E dan DW) dihukum mati," ujar Damheri.

Baca juga: Perebutan Warisan Jadi Motif Satu Keluarga di Lampung Dibunuh dan Dibuang ke Septic Tank

Keluarga ingin pelaku divonis hukuman maksimal

Kepala Desa (Kades) Marga Jaya, M. Yani, membenarkan bahwa keluarga besar Zainudin telah melakukan musyawarah untuk mengambil sikap atas kasus ini.

Musyawarah tersebut menghasilkan beberapa putusan, di antaranya adalah status harta warisan milik Zainudin, pernyataan sikap atas proses hukum, dan penunjukkan Kades Marga Jaya sebagai juru bicara keluarga.

"Sudah musyawarah, keluarga meminta aparat penegak hukum memberikan hukuman maksimal atau hukuman mati kepada kedua tersangka," jelasnya.

Yani menambahkan, keluarga menyatakan tidak akan melakukan intervensi atas proses hukum yang tengah dilakukan kepolisian.

Sumber: Kompas.com | Penulis: Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor: Gloria Setyvani Putri, Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com