Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upah Disetarakan UMK Daerah, Guru Honorer Ini Bisa Tabung Biaya Pendidikan Anak dan Rintis Usaha

Kompas.com - 08/10/2022, 21:46 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Ia bahkan terpilih menjadi guru penggerak kurikulum merdeka angkatan ke-7. Sekolahnya memiliki dua perwakilan guru penggerak. Namun Munif menjadi satu-satunya guru agama di Angkatan tersebut.

Sementara itu, Munif berharap pemerintah Kembali membuka seleksi PPPK. Posisinya sebagai guru honorer membuatnya cemas akan hari esok.

Pasalnya pada seleksi P3K sebelumnya taka da satu pun formasi guru agama. Padahal kebutuhan guru agama terbilang banyak.

“Sangat disesalkan guru agama pembukaan formasinya untuk provinsi SMAN dan SMKN di semarang tidak ada, padahal itu bisa dikatakan harapan baru bagi kami,” terangnya warga Pedurungan itu.

Ia sempat berkecil hati saat rekan guru yang terbilang baru masuk SMAN 2 sudah bisa bergabung ke P3K melalui tes. Sedangkan kesempatan tak terbuka untuknya dan guru agama lainnya.

Lalu menanggapi wacana penghapusan guru dan pegawai honorer, ia berharap agar dirinya dan pegawai lainnya bisa diangkat menjadi P3K.

Baca juga: Cerita Marga Cistha, Guru Honorer di Kediri yang Relakan Gaji untuk Bantu Siswa

Sementara untuk peningkatan kualitas pendidik, bisa dengan diupayakan dengan pelatihan, seminar, dan program lainnya.

“Mengingat pengabdian mereka yang begitu besar, dengan gaji yang dulunya sama pekerja pabrik juga kalah,” ungkapnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga sempat angkat bicara terkait hal itu.  Ia rasa perlu disediakan ujian khusus saat penerimaan PPPK untuk para honorer yang sudah lama mengabdi.

Karena mereka sudah punya skill, sudah punya keahlian yang memang benar-benar manfaat dalam ruang kerja.

“Pemda memang berharap agar ada ruang untuk tetap mengakomodasi tenaga honorer dengan tenaga tertentu,” tutur Ganjar saat kunjungan anggota DPR RI Komisi IX ke kantornya pertengahan September lalu.

Baca juga: Kisah Guru Honorer di Bandung Barat Hidupi 3 Anaknya dengan Upah Rp 250.000 Selama 35 Tahun

Menurut Ganjar, guru honorer yang sudah lama mengabdi tidak bisa disamakan seleksinya dengan fresh graduate. Namun diutamanan seleksi terhadap skill atau keterampilan yang sudah dikuasai di lapangan selama ini.

Sebagai informasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng mencatat, saat ini di Jateng terdapat GTT yang bernaung di bawah APBD sejumlah 6.006 guru.

Lalu pegawai honorer atau tidak tetap sebanyak 7.931 orang yang tersebar di 35 kabupaten kota. Sementara guru yang sudah P3K sebanyak 5.788 guru.

“Kalau memang kebijakan (penghapusan honorer) belum siap dan matang jangan tergesa-gesa, nasib orang banyak dan anak didik dipertaruhkan,” harap Munif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com