Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Video Permintaan Maaf Korban Penganiayaan Mahasiswa UIN Palembang, Ibu Korban: Anak Saya Dipaksa

Kompas.com - 03/10/2022, 19:05 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Potongan video permohonan maaf yang disampaikan oleh ALP (19), mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang ramai di media sosial Instagram, setelah aksi kekerasan tersebut muncul ke publik.

Dalam video itu, ALP mengaku bahwa ia telah menyebarkan kabar hoaks yang memicu keributan antar organisasi dan mahasiswa lain hingga menyebabkan kegaduhan.

MM (50), ibu dari ALP mengatakan, video itu dibuat oleh korban atas dasar paksaan dari para seniornya setelah putranya dipukuli hingga babak belur.

Bahkan, sebelum video itu dibuat, wajah ALP yang memar dirias menggunakan bedak agar tidak terlihat.

Baca juga: Senior Penganiaya dan Telanjangi Mahasiswa UIN Palembang Terancam Drop Out

“Anak saya dipaksa, wajahnya dipakaikan bedak biar tidak terlihat memar. Video itu dibuat setelah anak saya dipukuli,” kata MM.

MM sendiri mendapatkan cerita itu langsung dari ALP. Akibat video tersebut, keluarga mereka sempat takut ketika hendak melapor ke polisi.

“Karena mereka (senior korban) menjadikan video tersebut sebagai bukti kalau anak saya yang menyebar hoaks, padahal tidak seperti itu,” ujarnya.

Tekanan yang dilakukan oleh para senior ALP itu membuat keluarga cemas atas keselamatan korban.

“Anak saya juga sempat diancam seniornya kalau melapor polisi akan dipukuli lagi, sehingga saya merasa takut keselamatanya. Sekarang anak saya masih dirawat dia mengalami luka di tangan dan wajah,” ungkapnya.

Baca juga: Kronologi Mahasiswa UIN Palembang Dianiaya Senior, Ditelanjangi hingga Disundut Rokok

Diberitakan sebelumnya,seorang mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Palembang inisial ALP diduga menjadi korban kekerasan oleh seniornya sendiri ketika sedang mengikuti kegiatan pendidikan dasar (diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK) Penelitian dan Pengembangan (Litbang).

Kejadian yang dialami oleh ALP ini terbongkar setelah kabar tersebut tersebar di media sosial instagram. Saat kejadian berlangsung, ALP mengikuti kegiatan diksar selama empat hari yang dimulai 29 September hingga 2 Oktober 2022 kemarin di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang.

Ketua Tim Investigasi UIN Raden Fatah Palembang Kun Budianto ketika dikonfirmasi mengatakan mereka saat ini sedang mencari informasi secara lengkap terkait kejadian tersebut.

Bahkan, pihak kampus telah membentuk tim untuk mengusut tuntas kejadian yang menimpa ALP.

“Kami sudah buat tim investigasi, nanti akan terbukti secara lengkap kejadiannya seperti apa,”kata Kun, Senin (3/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com