SOLO, KOMPAS.com - Ribuan personel dikerahkan dalam kunjungan Ibu Negara Iriana Jokowi, Ibu Wury Ma’ruf Amin bersama istri-istri menteri Kabinet Indonesia Maju, pada parade kebaya di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (2/10/2022).
Parade kebaya yang diselenggarakan Himpunan Ratna Busana bertajuk "Berkebaya Bersama Ibu Negara" ini akan dimulai dari depan Loji Gandrung dan finis di Kompleks Ndalem Wuryaningratan, Jalan Slamet Riyadi, dimulai sekitar pukul 13.30 WIB.
Komandan Komando Resor Militer (Korem) 074/Warastratama Kota Solo, Kolonel Inf Anan Nurakhman, mengatakan, akan menerjunkan ribuan personel yang tersebar di beberapa titik rute yang dilewati.
"Personel kurang lebih ada 2.000 orang, dari berbagai satuan dan stakeholder terkait," kata Kolonel Inf Anan Nurakhman, pada Jumat (30/9/2022).
Tak hanya itu, pengaman dan pengawal akan diberlakukan sejak Iriana Jokowi beserta rombongan tiba di Bandara Internasional Adi Sumarmo, Boyolali, Jawa Tengah.
"Tentunya dari mulai kedatangan sampai dengan pelaksanaan acara dari Loji Gandrung hingga Ndalem Wuryaningratan," ujar dia.
Kolonel Inf Anan mengatakan, tugas pengawalan ini menjadi tugas pertamanya sebagai pemimpin baru Korem 074/Warastratama Kota Solo, yang sebelumnya dipimpin Kolonel Inf Achruddin.
"Tugas pertama saya di sini, penanganan ibu negara nantinya pengaman standar dari VIP, kebetulan kemarin juga saya menjalani tugas Pengamanan di Grub A Paspampres," ujar dia.
Ketua Pelaksana Berkebaya Bersama Ibu Negara, Gusti Raden Ayu (GRAy) Febri Hapsari Dipokusumo menambahkan, parade kebaya akan diikuti sekitar 2.500 peserta perempuan dari berbagai daerah di Indonesia.
Dia mengatakan, tujuan kegiatan ini digelar adalah untuk mendukung penetapan Hari Kebaya Nasional.
Sekaligus mengusulkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.
Karena digelar bersamaan dengan Hari Batik Nasional, kata Febri, maka batik sebagai padu badan kebaya dalam kegiatan ini.
Baca juga: Ratusan PKL Terancam Hilang Mata Pencarian dan Digusur, Imbas Revitalisasi Kebun Bintang Jurung Solo
Pihaknya berharap kebaya dapat mengulang kesuksesan dari penetapan Hari Batik Nasional dan gamelan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO yang semuanya berangkat dari Solo.
"Kebaya ini, seperti kita ketahui, kami ingin mengulang sukses dari batik ketika ditetapkan sebagai hari batik juga energinya dari Solo. Kemarin gamelan sertifikatnya dari Solo," terang dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.