Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Struktur Candi Abad 8 Ditemukan di Lahan Persawahan Milik Warga di Boyolali

Kompas.com - 30/09/2022, 15:34 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

 

BOYOLALI, KOMPAS.com - Diduga struktur candi abad 8-9 ditemukan di lahan persawahan milik warga Dukuh Bakalan, Desa Tlawong, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Struktur candi ini sedang dilakukan proses eskavasi Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Boyolali untuk mengetahui kondisi diduga cagar budaya karena tertimbun tanah.

Baca juga: 12 Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Salah Satunya Candi Prambanan

Lurah Sawit Joko Tri Wijayanto menyampaikan, struktur candi tersebut sudah menjadi cerita secara turun temurun warga desa setempat. Namun, warga tidak tahu kalau tempat itu bekas candi.

"Pengertian mereka (warga) itu bahwa sini itu merupakan tempat yang keramat. Tidak tahu kalau ini bekas candi," kata Joko di Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (30/9/2022).

Joko mengatakan warga menyebut tempat itu keramat karena sering ditemukan harta karun. Kemudian ada juga warga yang menemukan keris di tempat tersebut.

"Di sini itu ada banyak seperti harta karun. Itu berwujus emas-emasan. Bahkan dari masyarakat sini ada yang menemukan emas sebesar jagung," ungkap Joko.

Baca juga: Di Candi Borobudur, Delegasi G20 Tanam Pohon yang Terpahat di Relief

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah belum lama juga mengunjungi tempat struktur candi. Mereka mengatakan bahwa tempat itu merupakan bekas candi.

Di tempat itu juga terdapat dua batu yoni dan permukaan candi. Sehingga diduga kuat tempat itu dulunya bekas candi.

"Dari penggiat budaya itu survei ke sini. Bulan Agustus itu dari BPCB Jateng datang ke sini ternyata dia menyimpulkan di sini itu bekas candi. Namun di sini itu bekas candi yang tinggi atau pendek belum diketahui," terangnya.

Seorang warga Desa Tlawong, Muh Muslim mengatakan, warga tidak tahu tempat itu terdapat struktur candi. Selama ini warga mengetahui sebagai gundukan tanah.

"Karena letaknya seperti gunung kecil warga menyebutkan gundukan gitu. Tapi di sini tidak pernah disentuh apapun," terang Muslim.

Proses eskavasi struktur candi berlangsung sekitar 14 hari atau dua pekan untuk mengetahui luasan objek diduga cagar budaya tersebut.

Proses eskavasi dilakukan tim lapangan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali yang dikoordinatori oleh Ni'am Fauzi.

"Targetnya melihat luasan situs ini untuk melihat temuan struktur, dan temuan yang ada di lapangan ini," ungkap Ni'am.

Pihaknya mengatakan struktur candi tersebut merupakan peninggalan pada masa Hindu-Budha. Pasalnya, di sekitar lokasi terdapat struktur batu lingga yoni.

"Kalau fungsi lain dari struktur candi ini kita juga belum tahu. Nanti akan diteliti dan dianalisis," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com