Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Teriakkan Nama "Sambo", Belasan Mahasiswa di Sikka Diinterogasi Polisi, Kapolres Minta Maaf

Kompas.com - 30/09/2022, 14:51 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa calon biarawan Katolik, Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero diinterogasi oleh aparat Kepolisian Resor (Polres) Sikka karena diduga meneriakkan kata "Sambo".

Paristiwa itu bermula ketika para mahasiswa hendak pulang dari berbelanja keperluan dapur menggunakan truk milik seminari tinggi Ledalero, pada Kamis (29/9/2022) pagi.

Baca juga: Tanggapi Isu Kenaikan Tiket Penumpang, Pelni Maumere: Belum Ada Keputusan

Namun saat dalam perjalanan pulang, mereka diduga meneriakkan "Sambo" di hadapan anggota Satuan Lalu Lintas yang sedang berjaga.

Beberapa anggota Satlantas kemudian mendatangi tempat tinggal dan menginterogasi mereka.

Rektor membantah

Rektor IFTK Ledalero, Pater Oto Gusti Madung membantah bahwa mahasiswa telah meneriakkan kata "Sambo" kepada aparat.

Otto mengatakan, pihaknya bersama sejumlah mahasiswa dan elemen masyarakat telah menemui Kapolres Sikka, AKBP Nelson Filipe Dias Quintas untuk mengklarifikasi perihal persoalan tersebut, Jumat (30/9/2022).

"Tadi sekitar pukul 12.00 Wita, kami bertemu dan diskusi dengan Kapolres Sikka terkait tuduhan oleh beberapa polisi lalu lintas bahwa beberapa mahasiswa IFTK Ledalero meneriaki "Sambo" dari dalam truk milik seminari tinggi Ledalero kemarin pagi. Dalam pertemuan itu para mahasiswa menjelaskan bahwa mereka tidak pernah berteriak seperti dituduhkan," ujarnya.

Baca juga: Ibu Brigadir J Tak Tutup Pintu Maaf buat Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, asal...

Menurutnya, kalau pun teriakan "Sambo" itu memang terjadi maka hal tersebut bukan sebuah tindakan kriminal, tetapi ungkapan kemarahan masyarakat.

Ia juga berpandangan, interogasi terhadap sejumlah mahasiswa untuk persoalan itu termasuk dalam tindakan represif.

Oto mengatakan, hal itu tidak boleh dibiarkan. Sebab, demokrasi hanya mungkin hidup jika masyarakat boleh bersuara kritis di ruang publik.

"Kami juga meminta aparat kepolisian untuk tidak bertindak represif terhadap warga masyarakat sipil yang sedang mengekspresikan kebebasan berpendapatnya," ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com